Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

Pemkot Surabaya Bangun Makam Baru di Kawasan Medokan

SURABAYA (global-news.co.id)-Minimnya lahan makam di Surabaya menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Aditya Wasita mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pembebasan lahan di kawasan Medokan V.

“Makam Keputih memang sedang proses kami luaskan. Termasuk lahan yang ada di Medokan, kebutuhannya sifatnya segera karena kita butuh untuk pembuatan blok-blok baru untuk makam,” kata Aditya, Senin (14/8/2017).

Ia menyebutkan, saat ini lahan makam Keputih sudah seluas 35 hektar. Padahal targetnya lahan makam Keputih ini akan diperluas hingga 55 hektar, karena kebutuhan makam sudah tinggi.

Sementara makam-makam lama milik Pemkot sudah overload. Seperti di Ngagel maupun di makam-makam lain. “Saat ini di Keputih memang masih ada sisa lahan makam. Sebab belum sampai 35 hektar yang dipakai, belum sampai penuh, tapi angka kebutuhannya tinggi,” kata Aditya.

Aditya menyebutkan selama ini di Surabaya Timur hanya ada makam Keputih, sedangkan lahan makam lain di kawasan Timur yang masih ada di kawasan Babat Jerawat. Sedangkan di Medokan masih ada lahan milik warga.

Untuk itu, Pemkot menganggarkan untuk pembebasan tanah yang anggarannya ada di Dinas Pengelola Bangunan dan Tanah. “Kalau di lahan pemkot dan tidak ada suratnya ya ditertibkan. Kalau ada sertifikat pembebasannya melalui Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah,” katanya.

Di tempat terpisah, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, untuk warga di Medokan, memang sudah diproses oleh Pemkot. Saat ini sudah dilakukan pengecekan dan pendataan untuk warga yang di kawasan Medokan. Memang ada sejumlah tanah yang diketahui mengalami sengketa.

“Sudah ada proses di Badan Pertahanan Nasional (BPN), ada sertifikat milik warga yang dibatalkan. Kalau memang warga memiliki sertifikat dan alas hak yang sah, ya kita bebaskan dan dibayar,” ucap Whisnu.

Namun, jika tidak memiliki alas hak terpaksa harus ditertibkan. Namun Pemkot akan melakukan pendataan lebih lanjut. Kalau mereka adalah warga Surabaya, dan juga sudah lama tinggal di Medokan akan direlokasi. “Opsi terkuatnya akan direlokasi di rusunawa Keputih yang saat ini sudah proses bangun.” pungkasnya. * suc, nas

baca juga :

Granat Nanas Berkarat Ditemukan di Balai Kota Surabaya

Redaksi Global News

Liga 1: Usai Kalah Uji Coba, Persik Terus Lanjutkan Persiapan

Redaksi Global News

Kabid Humas: Helikopter Kapolda Jatim Tidak Mendarat Darurat

Redaksi Global News