Global-News.co.id
Mancanegara Utama

Jelang Idul Fitri, Warga Gaza Dicekam Kelaparan, Ayo Segera Bantu Mereka!

GAZA (global-news.co.id) – Organisasi internasional memperingatkan bahwa kelaparan kembali terjadi di Jalur Gaza karena stok makanannya mulai habis. Bantuan makanan yang tersisa di Gaza disebut hanya cukup untuk dua minggu ke depan. Maka, agar warga Gaza tidak kelaparan saat Idul Fitri, masyarakat dunia, khususnya umat Islam, harus membantu mereka.

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini membenarkan bahwa tidak ada bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza selama lebih dari tiga minggu. Dia menekankan bahwa ini adalah periode terpanjang di Jalur Gaza tanpa pasokan apa pun sejak perang dimulai.

Menurut Aljazirah Arabia, seperti dikutip dari republika.co.id, Jumat (28/3/2025), Lazzarini menambahkan bahwa orang tua tidak dapat menemukan makanan untuk anak-anak mereka, dan pasien tidak memiliki obat-obatan, sementara kelaparan meningkat, ancaman penyakit membayangi, dan pemboman Israel terus berlanjut. Sungguh memilukan, warga sudah kelaparan tapi Israel terus menyerang dan dunia seperti tidak berdaya menghadapi Zionis yang terkutuk ini.

Menurut Lazzarini, lebih dari 140.000 orang terpaksa mengungsi karena perintah evakuasi yang dikeluarkan militer Israel.

Komisaris Jenderal UNRWA meminta Israel untuk mencabut blokade dan membuka kembali penyeberangan untuk memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan dan pasokan komersial secara teratur, menekankan perlunya menghentikan pemboman, membebaskan semua tahanan, dan memperbarui gencatan senjata.

Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa sisa bantuan pangan di Gaza hanya cukup untuk dua minggu, karena kelaparan kembali mengancam Jalur Gaza dengan dimulainya kembali operasi militer Israel.

Program PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa mereka hanya memiliki “kira-kira 5.700 ton stok makanan di Gaza,” yang memungkinkan mereka untuk mendistribusikan paket makanan, tepung, dan makanan hangat “selama maksimal dua pekan.”

Program ini juga memperingatkan bahwa “ratusan ribu orang di Gaza sekali lagi menghadapi risiko kelaparan dan kekurangan gizi yang parah karena stok bantuan pangan di Jalur Gaza semakin berkurang dan perbatasan tetap tertutup untuk bantuan kemanusiaan.” Mereka mencatat bahwa perluasan aktivitas militer di Gaza sangat mengganggu dan menghambat operasi bantuan pangan serta membahayakan nyawa pekerja bantuan setiap hari.

Sementara itu, Komisaris Tinggi PBB untuk Urusan Kemanusiaan mengatakan bahwa Israel menolak 40 dari 49 permintaan koordinasi antara tanggal 18 dan 24 Maret. Komisi tersebut menambahkan bahwa Israel telah menghalangi tugas-tugas penting seperti mengumpulkan pasokan penting atau memasok bahan bakar ke toko roti.

Hal ini terjadi ketika hakim Mahkamah Agung Israel dengan suara bulat menolak petisi organisasi hak asasi manusia untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza. Para hakim menjawab dengan mengatakan, “Israel tidak berkewajiban untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang luas dan tidak terbatas ke Gaza, karena Israel berada di tengah perang dan berkewajiban untuk mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan nasionalnya.” .(rpk)

 

 

baca juga :

Presiden Jokowi Minta BPOM Tarik Merek Obat Terbukti Berbahaya

Redaksi Global News

Liga 1: Imbangi Persikabo, Mahesa Jenar Lanjutkan Tren Positif

Redaksi Global News

KPK Tangkap Mantan Kepala Rutan Medaeng

Redaksi Global News