Global-News.co.id
Politik Utama

Jokowi Tak Akan Mungkin Kampanye

Ketua Stikosa-AWS, Dr Jokhanan Kristiyono, ST, M.Med.Kom (kiri) bersama Direktur YDSF, Jauhari Sani.

SURABAYA (global-news.co.id) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sering meng-“endorse” calon presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto, menjelang Pilpres 14 Februari 2024 mendatang. Paling baru Presiden Jokowi meng-endorse Prabowo usai menghadiri acara peresmian Grha Utama Akademi Militer (Akmil) di Magelang Jawa Tengah.

Namun demikian, Jokowi dinilai tak mungkin melakukan kampanye secara langsung baik untuk Capres-cawapres maupun untuk parpol tertentu.

Momen makan bakso dalam satu meja yang dilakukan Jokowi bersama Prabowo sendiri bikin heboh. Hal ini juga sempat dinilai menegaskan pernyataan Jokowi sebelumnya bahwa Presiden boleh melakukan kampanye dan memihak capres-cawapres tertentu sesuai ketentuan dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Hanya saja Jokowi dinilai hanya sebatas “melempar kode-kode” saja. Tak mungkin melakukan kampanye secara terbuka.

“Kalau perdebatan mendalamnya soal Presiden boleh kampanye itu sebenarnya fenomena politik yang ke bidang hukum. Begitu juga soal endorse, itu istilah lebih tepat untuk pemasaran dan penjualan. Namun jika merujuk pada ketentuan hukum, apa yang disampaikan Pak Jokowi itu benar dan sesuai UU No. 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Pasal 299 menyatakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden memiliki hak melaksanakan kampanye, tapi menurut saya, Pak Jokowi tak mungkin kampanye secara langsung,” kata Dr Jokhanan Kristiyono S.T., M.Med.Kom, pakar komunikasi yang juga Ketua Stikosa AWS, kepada Global News, Rabu (31/1/2024) siang.

Jokhanan mengatakan, apa yang disebut Jokowi meng-endorse Prabowo juga sah-sah saja. Presiden juga dikenal suka memberikan kode-kode yang kemudian dinilai mengarah pada dukungan pada paslon tertentu. Namun dalam semiotik, tanda-tanda dari Presiden itu bisa diintepretasikan bermacam-macam. Salah satunya sebagai upaya meng-endorse Capres Prabowo tersebut.

“Iya, itu bolehlah. Bahkan kode dan tanda itu bisa diproduksi oleh komunikator secara natural tanpa settingan. Makanya model kampanye Pak Jokowi dulu, yang blusukan itu, tidak akan bisa ditiru oleh siapa pun tokoh politik lainnya, karena itu natural,” katanya,

Saat ditanya soal hasil dari endorse Presiden itu, Jokhanan tidak bisa menjawab secara pasti. “Saya tidak bisa mengukurnya secara langsung jika tanpa metode dan analisis yang tepat. Tapi mungkin khalayak umum mengintepretasikan seperti itu. Itu sah-sah saja,” katanya saat ditanya hasil sejumlah lembaga survei yang menunjukkan paslon Prabowo-Gibran unggul dibanding capres cawapres Anies Baswedan-Muhaimin dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Sebelumnya Presiden Jokowi enggan berkomentar ketika ditanya soal kapan akan berkampanye pada Pemilu 2024. Jokowi malah menyinggung soal polemik soal pernyataannya terkait undang-undang yang membolehkan dia dan para menteri Kabinet Indonesia Maju ikut berkampanye.

“Saya menyampaikan ketentuan Undang-undang saja sudah ramai,” ujar Jokowi di Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga mengaku telah diajak anak bungsunya sekaligus Ketum PSI Kaesang Pangarep untuk kampanye. Namun, Jokowi juga enggan memberikan jawaban tegas soal ajakan Kaesang itu. “Oh iya, saya sudah diajak bolak balik, tapi sekali lagi, saya menyampaikan ketentuan Undang-undang saja, Undang-undang Pemilu saja sudah ramai ya,” katanya.

Kode di Warung Bakso

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mengatakan, seorang presiden boleh berkampanye dan berpihak dalam pemilihan umum (pemilu). Pernyataannya itu lantas disorot sejumlah pihak. Setelah pernyataannya ramai diperbincangkan, Jokowi pun menegaskan hal itu sesuai dengan ketentuan Undang-undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Jokowi menekankan, pernyataan sebelumnya yang disampaikannya pada Rabu (24/1/2024) soal presiden yang boleh memihak calon tertentu dan berkampanye sudah sesuai dengan aturan.

Kepala Negara pun meminta agar pernyataannya tersebut tidak ditarik ke mana-mana. “UU Nomor 7 tahun 2017 jelas menyampaikan di pasal 299 bahwa presiden dan wakil presiden mempunyai hak melaksanakan kampanye, itu jelas,” ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Rabu (31/1/2024).

“Itu yang saya sampaikan ketentuan mengenai UU pemilu, jangan ditarik kemana-mana,” tegas ayah dari cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka itu.

Kehebohan terjadi lagi saat Jokowi disebut meng-endorse Menhan yang juga capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Kali ini dilakukan usai menghadiri acara peresmian Grha Utama Akademi Militer (Akmil) di Magelang Jawa Tengah Senin (29/1/2024). Ada dua momen menarik saat keduanya makan siang bersama itu.

Pertama terkait aksi berani selebgram Ria Ricis yang menuai perhatian banyak kalangan. Pasalnya Ria Ricis yang ikut hadir dalam acara itu terlihat meminta kerupuk saat Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan yang juga capres nomor urut 2, Prabowo Subianto makan siang di Magelang, Jawa Tengah.

Mulanya Jokowi dan Prabowo tengah asik berbincang sambil menyantap bakso di hadapannya. Di belakang mejanya, tampak sejumlah influencer seperti Ria Ricis, aktris Rahel Venya dan Raffi Ahmad, dan lain-lain. Tak lama, terlihat Ricis yang berkemeja putih dengan bawahan merah muda menghampiri meja tempat Jokowi dan Prabowo makan. Lalu memboyong setoples kerupuk ke mejanya.

Melihat dari akun TikTok Ria Ricis, Ricis ternyata ditantang seseorang untuk meminta kerupuk dari meja tempat presiden makan itu. “Ricis berani nggak minta kerupuk sama Pak Prabowo, sama Pak Presiden?” ujar seseorang yang duduk di depan Ria Ricis.

Menerima tantangan itu, Ricis langsung beranjak dari kursinya dan berjalan membungkuk ke arah meja Jokowi dan Prabowo. Kehadiran Ricis sejenak menghentikan percakapan Jokowi dan Prabowo.

Kelakuan unik Ricis itu lantas mengundang tawa dari Jokowi dan Prabowo. Jokowi mengangguk dan Prabowo lantas mempersilakan Ricis mengambil setoples kerupuk yang ada di mejannya.

Momen kedua, ya kehebohan saat kedua petinggi negara itu menikmati bakso di Warung Bakso Pak Sholeh sekitar pukul 13.00 WIB itu. Keduanya terlihat turun dari mobil yang sama. Lalu duduk satu meja di kios yang dimiliki Muh. Sholeh (45) di Bandongan, Magelang tersebut. Si pemilik warung tampak tak bisa menyembunyikan wajah sumringahnya. Sebab, orang nomor satu di Indonesia dan Menhan menikmati bakso yang ia jual.

Muh. Sholeh, yang biasa disapa Pak Sholeh, bercerita, dia mendapatkan informasi dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dua hari sebelumnya atau tepatnya Sabtu (27/1) sore. Setelah mendapat info tersebut, pihaknya berembuk bersama istrinya.

“Sebenere (sebenarnya) dari saya pribadi tidak menyangka sama sekali dapat kabar dari Paspampres dua hari sebelumnya (akan) kedatangan Pak Jokowi hari ini. ‘Dikabari untuk bakso Pak Sholeh, kalau mau kedatangan tamu kenegaraan dari Bapak Jokowi menyanggupi, apa tidak?’ Tapi, dari itu sebenere saya sudah pikir-pikir, saya mampu nggak,” kata Sholeh saat ditemui di kiosnya, Senin (29/1).

“Saya pikir sama istri berembuk, harus bagaimana lagi, harus bisa momen kapan lagi Bandongan, Magelang ‘kok bisa kedatangan orang nomor satu di Indonesia, kita harus bisa dan harus fokus tetap harus bisa’. Alhamdulillah dari acara siang itu bisa sukses, tidak ada satu kendala apa-apa,” sambung Sholeh.

Ia menuturkan, mulai berdagang bakso sejak tahun 2005 silam. Dulunya dengan mendorong gerobak, kemudian sekitar tahun 2018 menempati di kios.
Khusus hari istimewa itu, pihaknya menyediakan 600 porsi, terdiri 100 porsi untuk rombongan Jokowi. Kemudian, 100 porsi dibawa menuju Gedung Agung Jogja untuk jamuan makan malam dan 400 porsi untuk warga sekitar.

“Sebenere ada tiga opsi itu dari Paspampres. Untuk jamuan di sini ada sekitar 100 porsi, terus 100 porsi lagi dibawa ke Istana Jogja untuk jamuan makan malam. Dari saya disuruh ke Jogja juga, tapi lihat dari kapasitas saya nggak mampu. (untuk) Jamuan makan malam ya 100 sudah dibawa, terus warga sini disediakan sekitar 400 porsi,” tuturnya.

Saat disinggung total nilai uang karena telah diborong, Sholeh enggan membeberkannya. Pihaknya cukup bersyukur karena semua pembayaran sudah ditransfer.
“Alhamdulillah transfer semua. (berapa) Itu, Alhamdulillah, Alhamdulillah banget,” ujarnya.

Untuk menu bakso yang dimakan Jokowi dan Prabowo, pihaknya tidak mengetahui secara persis. Karena yang menyajikan dari Paspampres.

“Dari menu baksonya biasa, tadi yang menyiapkan dari Paspampres, tapi saya lihat tetap menunya bakso urat. Kalau itu, kurang paham (dua mangkok), saya fokus di situ (dalam) banyak orang, nggak paham,” kata Sholeh.

“Tadi menyediakan (menu Paspampres), kurang paham saya. Tapi dari Paspampres minta urat jumbo,” ujarnya.

Kemudian minumnya untuk Jokowi teh manis, sedangkan Prabowo air kelapa. Terus bakso yang dipilih bakso urat besar.

“Minum, Pak Jokowi minum teh manis. Kalau dari Pak prabowo minta itu ada air degan (kelapa muda),” ujar dia.
Pihaknya menyebutkan pesanan hari itu termasuk rekor terbanyak dengan jumlah 600 porsi. Kemudian untuk per hari, yang dijadikan patokan gilingan dagingnya.

“Dari mangkok porsinya, kita tidak bisa ngitung. Cuma dari kapasitas gilingan daging. Sehari 40 (kg) sampai 50, untuk hari weekend, tanggal merah atau Lebaran bisa lebih sampai ya kurang lebih satu kuintal (100 kg). Saat ada Presiden saya ambil 50 kg,” kata bapak dua putera itu.

Untuk setiap harinya, Sholeh dibantu lima karyawan. Kemudian, khusus hari itu dibantu dari perangkat desa juga. Terus untuk harga jualnya beragam dan bakso yang bervariasi.

“Porsi kalau yang bakso jumbo Rp 35 ribu, dobel 25, terus yang urat 16, alus 15, yang kecil 10 ribu. Mi ayam bakso yang kecil 17, mi ayam bakso besar 25, mi ayam biasa 12,” kata Sholeh.

Selain Jokowi dan Prabowo, kata Sholeh, yang ikut rombongan dikenali ada Raffi Ahmad dan istrinya, Nagita Slavina. Kemudian, ada Deddy Corbuzier dan Ria Ricis.
“Saya familier lihat dari Deddy Corbuzier jajarannya, terus dari Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Ria Ricis, yang lainnya kurang paham. Tadi sempat juga (foto), sama Raffi,” pungkasnya.

Menanggapi hal itu TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD menilai hanya tinggal deklarasi saja dukungan Jokowi ke Prabowo, sebab rakyat sudah tahu arah dukungan Presiden.
“Ya namanya usaha, itu sebenarnya tinggal deklarasi saja. Rakyat sudah tahu, sinyal Jokowi itu ke mana. Itu kan sudah tahu sebenarnya,” kata jubir TPN Ganjar-Mahfud, Achmad Baidowi atau Awiek, kepada wartawan.

Menurut Awiek momen Jokowi dan Prabowo makan bersama merupakan bagian dari usaha untuk memenangkan Pilpres 2024. Sementara itu, Awiek percaya diri pemilih Ganjar-Mahfud tetap solid. (gas/kcm/det)

 

 

baca juga :

Taipei Open 2023: Tanpa Kekuatan Utama, Tetap Layak Target Juara

Sri Mulyani Pastikan Anggaran PEN Bengkak Jadi Rp 688,33 Triliun

Titis Global News

Beras dan Tiwul Berbahan Baku Pisang, Hasil Inovasi Puslit Sukosari Lumajang

Redaksi Global News