SURABAYA (global-news.co.id)–Setelah sehari sebelunnya nihil penambahan pasien, positif COVID-19 di Jatim naik lagi menjadi 603 pasien hingga Selasa (21/4/2020) malam. Berarti ada penambahan sebanyak 15 oramg.
Jumlah itu dari Surabaya mencapai 11 orang.
Data dari Gugus Tugas COVID-19 Jatim menunjukkan jumlah pasien positif COVID-19 di Jatim bergerak sedikit dari angka 588 pasien kemarin kini naik menjadi 603 orang.
”Yang terkonfirmasi positif 15 orang itu 1 dari Kabupaten Bangkalan, 3 dari Kabupaten Sidoarjo dan 11 dari Kota Surabaya,” jelas Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Selasa (21/4/2020) sore.
Sedangkan untuk jumlah Pasien Dalam Pantauan (PDP) dari angka 2.143 naik menjadi 2.255 dan ODP dari 16.770 naik menjadi 17.107. Pasien yang terkonfirmasi sembuh hari ini ada 2 yakni 1 dari Kabupaten Sidoarjo dan 1 dari Kota Surabaya. Total yang sudah sembuh di Jatim 101 atau 16,75 persen.
Namun yang meninggal juga ada yaitu 2 orang dari Kota Surabaya. Total pasien meninggal di Jatim 58 orang atau 9,62 persen. ”Penambahan pasien meninggal ini juga karena sebelumnya sudah dalam pengawasan,” kata Khofifah.
Temboro Dikarantina
Sementara itu, Pemkab Magetan menutup akses atau mengarantina wilayah Dusun Temboro Karas, Magetan, setelah ditemukan adanya 43 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Alfatah asal Malaysia yang positif COVID-19.
”Sudah saya pastikan Temboro tertutup untuk masyarakat lain. Warga desa di situ dikarantina,” kata Bupati Magetan Suprawoto saat telekonferensi dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Menurutnya Suprawoto, ada 120 kepala keluarga di Temboro. Jalan ditutup untuk pemberlakuan physical distancing ketat. Tidak boleh orang keluar masuk. Semua kebutuhan dicukupi oleh pemerintah kabupaten.
Sejauh ini, kata Suprawoto, baru satu orang warga Temboro yang dinyatakan positif COVID-19. Belum diketahui pasti orang tersebut berkaitan dengan 43 santri warga negara Malaysia atau tidak.
Namun hasil tracing yang pernah dilakukan, satu pasien positif di Magetan itu sempat berhubungan dengan 26 orang. Kini mereka semua dilacak agar wabah corona segera tuntas. tis