Global-News.co.id
Gresik-Sidoarjo-Mojokerto Utama

Ketua DPRD Sidoarjo Bantu Petani Wijen Rp 50 Juta

SIDOARJO (global-news.co.id) – Tanaman wijen sebagian besar ditanam di lahan kering (iklim kering) dan dalam skala terbatas. Biasanya ditanam sebagai tanaman sela diantara tanaman palawija dan mempunyai prospek yang cukup baik, mengingat wijen dapat dikembangkan pada tanah dengan tingkat kesuburan tinggi sampai sedang dan drainase baik.

Saat ini tanaman wijen mulai dibudidayakan di Desa Tambak Kalisogo. Dalam panen pertama ujicoba 1 hektar tanaman keras di pekarangan rumah warga menghasilkan 1,5 – 2 ton wijen basah.

Terkait hal ini, Ketua DPRD Sidoarjo saat melihat petani melakukan panen wijen di Dusun Bangunsari, Desa Tambak Kalisogo, Kec Jabon, mengatakan pihak pemerintah daerah mendukung budidaya tanaman wijen yang dinilai mudah dalam perawatan dan bisa dikembangkan di lahan pertanian.

Sesuai pengakuan salah satu pemilik lahan wijen, biji wijen dihargai Rp 15 ribu per kilonya. ”Pola tanam wijen terbilang cukup mudah. Mulai dari perawatan hingga masa panen dibutuhkan waktu relatif singkat berkisar 100 hari,” kata dia.

H. Usman juga menambahkan petani Desa Tambak Kalisogo Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, membutuhkan bantuan hand tractor untuk mengelola lahan yang tidak produktif. “Untuk kebutuhan itu, saya membantu Rp 50 juta dari dana BK (Bantuan Keuangan) DPRD dan anggota PKB DPRD Sidoarjo Rojik yang asli Jabon juga membantu Rp 50 juta dana BK,” ucapnya.

“Untuk hasil panen, tanaman wijen bisa dibuat minyak wijen serta kebutuhan kosmetik kecantikan,” jelas Usman politisi PKB yang Pemilu 2024 juga mencalonkan sebagai Caleg Dapil 1 dengan urutan kedua.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Dr Eni Rustianingsih ST, MT, mengatakan pengembangan komoditas wijen diperlukan varietas unggul karena aplikatif, murah, aman, ramah lingkungan dan memiliki kompatibilitas yang tinggi bila dipadukan dengan teknologi maju lainnya.

“Pelaksanaan kebun peragaan pengembangan tanaman wijen adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan benih yang bermutu dalam jumlah dan waktu yang tepat agar dapat menghasilkan produksi wijen yang berkualitas dan budidaya wijen relatif mudah, input rendah dan risiko kegagalan sangat kecil,” katanya. (win)

baca juga :

Film Buffalo Boys Menggebrak AS dan Kanada: Diaspora Indonesia Impikan Gedung Film Indonesia di New York

gas

BNI Gelar Mudik Bersama 2022

Redaksi Global News

Awi Minta FPG Berembuk dengan Pemkot

Redaksi Global News