BOJONEGORO (global-news.co.id) – Limbah bisa menghasilkan karya nan mewah. Ya, di tangan Yudianto, potongan-potongan kayu dirangkai menjadi miniatur bus dan truk yang mirip dengan aslinya. Peminatnya pun dari berbagai kalangan.
Ruang produksinya tak terlalu luas. Segala macam peralatan untuk membuat miniatur bus dan truk memenuhi ruangan. Seluruh proses produksi dikerjakan secara manual dengan alat seadanya. Yudi bahkan memanfaatkan setiap limbah potongan.
Mulai dari kursi, lampu, pintu, kemudi supir hingga jendela begitu persis dengan aslinya. Yudi bahkan kesulitan mendapatkan karyawan karena proses pengerjaan yang rumit. Namun kini dia dibantu satu orang tetangga.
“Pembuatannya rumit dan presisi. Harus detail dan ukuran perbandingannya harus pas. Perlu kecermatan dan ketelitian, jadi nggak banyak yang bisa mengerjakan. Alhamdulillah sekarang dibantu tetangga,” kata Yudi.
Berada di rumahnya, Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Yudi mengatakan, peminat karyanya dari berbagai kota. Hingga kini penjualan mengandalkan online.
Sementara untuk omzet, sebelum pandemi Yudi mengaku dalam sebulan antara Rp7 hingga Rp8 juta. “Namun, sejak pandemi sekitar Rp5 jutaan perbulan,” tuturnya.
Miniatur mulai dari harga Rp125 ribu hingga Rp1,5 juta tergantung kerumitan dalam pengerjaan. Yudi berharap mendapat perhatian dari pemerintah berupa alat sebagai penunjang proses produksi. Untuk kontak bisa melalui IG dan Facebook : Zika Yudistira dan Wa : 085236389818. (ins, boe)