JAKARTA (global-news.co.id) – Model yang juga finalis Miss Landscape International, Era Setyowati (Sierra), bikin heboh lantaran mengaku telah dinikahi secara siri oleh Profesor Muradi. Bahkan dia mengaku mempunyai anak umur 8 bulan hasil hubungannya dengan sang profesor.
Era Setyowati mengenal komisaris salah satu BUMN itu di sebuah tempat karaoke. Pada saat itu, Prof Muradi sebagai pengunjung, sedangkan Era Setyowati sebagai karyawan pemandu musik di tempat tersebut.
Pertemuan keduanya terjadi pada 2016. Ketika berkunjung ke tempat karaoke, Prof Muradi berusaha menggoda Era Setyowati, yang saat itu berstatus sebagai pemandu lagu alias LC. “Katanya bertemu di salah satu tempat hiburan. Bukan tempat hiburan prostitusi, tapi hiburan musik,” kata Razman Arif Nasution, pengacara Era, saat menggelar konferensi pers di Balai Warga Apartemen Mediterania Palace Residence, kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Keduanya disebut makin kenal dekat. Prof Muradi pun memacari Era Setyowati, yang saat itu berusia 25 tahun. “Pas ketemu dibujuk dan dipacari,” kata Razman. Dua tahun setelah perkenalan itu, Era Setyowati mengaku dinikahi oleh guru besar Universitas Padjadjaran (Unpad) tersebut. Prof Muradi disebutnya menikahinya secara siri di hadapan keluarga Era Setyowati. “Versi Era, dinikahi begitu saja,” katanya.
Berbeda dengan versi pengacara Profesor Muradi. Keduanya disebut berkenalan di mall yang berlanjut usaha Era untuk mendekati Muradi sampai mengejar ke Bali. Lalu mana yang benar? Saling klaim akan terus berlanjut.
Saat ini beredar sebuah potret kebersamaan Era dan Muradi. Era mengunggah foto keduanya itu di Instagram miliknya beberapa waktu lalu. Era juga sempat menantang Muradi muncul di hadapan publik. Namun yang muncul pengacaranya, Patrice Rio Capella. Dia membantah tuduhan bahwa kliennya menikah dengan Era Setyowati. Bahkan ada dugaan pemerasan atas tuduhan Era itu.
“Tidak benar sudah ada pernikahan Profesor Muradi dengan ES. Kalau tidak nikah, tidak ada anak dari keduanya,” kata Patrice Rio Capella.
“Sebelum ini mereka sudah ketemu dan meminta Rp 1 miliar. Setelah ada pengacara, meningkat jadi Rp 2 miliar. Apa yang disampaikan tidak memiliki dasar hukum yang jelas,” katanya. (det/wis)