REMBANG (global-news.co.id) – Sejak diresmikan pada 17 Agustus 2020, Rumah BUMN Rembang makin mengokohkan peran sebagai rumah bersama untuk berkumpul, belajar, dan membina para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kini pembangunan Rumah BUMN Rembang yang difasilitasi PT Semen Indonesia (SIG) dan dikelola PT Semen Gresik (SG) telah memfasilitasi 231 UMKM lokal.
Kepala Unit Komunikasi & CSR PT Semen Gresik Dharma Sunyata menjelaskan Rumah BUMN Rembang saat ini telah menjadi zona pengembangan UMKM dan wadah peningkatan ekonomi masyarakat setempat. “Jadi one stop place, cukup datang di satu tempat segala kebutuhan ada di sini. Di sini ada tempat workshop, display produk, meeting room, coffee shop. Bisa dipakai basecamp kaum milenial, pusat seni dan budaya hingga posko Satgas Bencana. Jadi tak hanya UMKM yang bisa kesini, juga kalangan milenial hingga pegiat seni budaya,” kata Dharma Sunyata kepada para wartawan peserta Plant Visit dan Media Gathering SIG Tahun 2021 saat berkunjung ke Rumah BUMN Rembang belum lama ini.
Dia menceritakan untuk UMKM, awalnya dulu hanya ada puluhan UMKM yang menjadi mitra Rumah BUMN Rembang. Seiring waktu, makin banyak UMKM yang difasilitasi. “Sekarang UMKM yang menjadi mitra sudah mencapai 231 dengan total 1.391 produk dan mampu menyerap sekitar 1.400 tenaga kerja,” katanya kepada para wartawan peserta media gathering SIG saat berkunjung ke Rumah BUMN Rembang kemarin.
Produk yang dijual oleh UMKM mitra Rumah BUMN Rembang aneka makan dan minum, ukir-ukiran, kerajinan serta batik Lasem. Harga juga terjangkau.
Sejak diresmikan pada 17 Agustus 2020 hingga 30 November 2021, Rumah BUMN Rembang telah mencatatkan 7.911 transaksi senilai Rp 1,05 miliar. “Omzet penjualan UMKM yang tergabung di Rumah BUMN Rembang sampai saat ini sudah menembus angka Rp 1,05 miliar. Kami tidak mengambil keuntungan sepeserpun dari penjualan produk UMKM di sini. Harga yang tertera murni harga dari UMKM langsung,” katanya.
Dijelaskan Dharma Sunyata, para mitra UMKM di sana mendapatkan berbagai pelatihan, seperti packaging atau pengemasan produk yang menarik, penjualan online serta bantuan peralatan produksi bila memang dibutuhkan. Maklum saja saat pandemi Covid-19 melanda, penjualan UMKM turun drastis. Maka setelah mereka mendapatkan pelatihan penjualan online dan pengemasan produk yang menarik, angka penjualan diharapkan bisa meningkat.
Humas & Institusional Relations Officer PT Semen Gresik Yeni Indah Lestari menambahkan sejak diresmikan pada 17 Agustus 2020 sampai saat ini sudah sebanyak 92 UMKM naik kelas. “Kami juga telah memberikan 38 kali pelatihan. Total pengunjung Rumah BUMN Rembang telah mencapai lebih 17.000 orang,” ujar Yeni.
Lebih lanjut perempuan berhijab ini menjelaskan, program utama Rumah BUMN Rembang adalah, pendampingan UMKM meliputi UMKM kokoh, rumah BUMN live sale dan showcase pameran produk UMKM unggulan kabupaten Rembang melalui berbagai platform media digital dan offline. Ada juga pendampingan sertifikasi legalitas UMKM untuk mendapatkan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikat halal, HaKI, dan lainnya.
Selain program pendampingan UMKM, ada juga program community engagement yakni optimalisasi Rumah BUMN Rembang sebagai co-working space yakni sebagai tempat berkumpul yang nyaman. Basecamp milenial, pusat kesenian, sosial, dan budaya, serta kreatif hubungan komunitas Rembang.
“Rumah BUMN Rambang sekarang sebagai one stop place. Wadah untuk berkreasi bersama. Termasuk sebagai pusat Satgas penanganan bencana di Rembang,” ujar Yeni.
Sebagai one stop place, Rumah BUMD Rembang dilengkapi ruang workshop, coffee shop, mini studio, outdoor facility, meeting room, perlengkapan pembuatan konten, display produk UMKM, fasilitas komputer gratis, pojok kesenian dan high speed internet 100 Mbps. “Ini semua bisa diakses masyarakat dengan gratis, tidak dipungut biaya,” kata Yeni.
Lokasi Rumah BUMN Rembang sangat strategis dan muda dijangkau yakni di jalan raya Jl Jendral Sudirman No 83 Rembang. Tepatnya di kompleks objek wisata Pantai Kartini Rembang. Sebelumnya tempat ini bangunan tak terpakai. Oleh SIG, kemudian disulap menjadi bangunan yang nyaman dan jadi zona pengembangan UMKM. (tis)