Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Program PPM Pertamina EP Sukowati Field: Warga Desa Ngampel Diajari Strategi Membangun UMKM


BOJONEGORO (global-news.co.id) – Sebanyak 38 warga Desa Ngampel pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mengikuti Workshop yang bertemakan Strategi Membangun Keberlanjutan UMKM berbasis Kelompok, di Hotel Aston Bojonegoro, Selasa (16/11/2021) .

Ini merupakan salah satu rangkaian Program Pemberdayaan UMKM Pertamina EP Sukowati Field bekerjasama dengan Lestari Muda Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Field Manager Pertamina EP Sukowati Field, Totok Parafianto, memberikan motivasi kepada para pelaku UMKM Desa Ngampel. Dia menyampaikan, bahwa membuat suatu produk makanan itu tidak mudah. Harus memiliki ciri khas.

“Ketika orang mencicipi suatu keripik tempe misalnya, orang itu harus langsung tahu bahwa ini adalah keripik tempe dari Desa Ngampel, dan setiap kali orang datang ke Bojonegoro berniat untuk membeli keripik tempe Ngampel untuk oleh-oleh,” ujar Totok sapaan akrabnya.

Pria yang memiliki hobby olahraga jogging ini berharap, kegiatan pemberdayaan UMKM ini tidak berhenti di kegiatan pelatihan saja. “Harus dilakukan dengan rencana strategis multiyears. Agar ke depan dapat mandiri, maka dari itu teman-teman Lestari Muda Indonesia dapat membantu memfasilitasi sampai dengan titik tersebut, ” imbuh Totok saat menyampaikan sambutan.

Kepala Desa Ngampel, Purwanto, menyambut baik program tersebut. Terlebih, warganya mendapatkan manfaat Program dari Pertamina EP Sukowati Field. “Saya memang menginginkan Program PPM yang seperti ini, tidak hanya infrastruktur. Agar ada peningkatan ekonomi masyarakat melalui pilar UMKM,” ujar Purwanto.

Untuk diketahui, kegiatan Workshop dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro, Sigit Kushariyanto, Camat Kapas, Mohammad Makhfud, Kepala Desa Ngampel, dan perwakilan dari Dinas Perdagangan.

Wakil Ketua Komisi B, Sigit Kushariyanto, mendukung penuh kegiatan yang dilaksanakan oleh Pertamina EP Sukowati Field dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada warga Desa Ngampel.

“Apalagi sudah ada embrio yang timbul dari masyarakat yaitu mengolah makanan sendiri,” ujarnya.

Selain dukungan dari perusahaan, kata fia, Pemkab Bojonegoro juga berkewajiban ikut mendampingi hingga warga bisa mandiri. Sehingga, kemajuan UMKM di Bojonegoro menjadi tanggung jawab semua pihak. “Kita akan siapkan regulasi untuk mengakomodir teman-teman UMKM untuk menguatkan lembaga yang berbasis kelompok,” tandasnya.

Saat ini, kendala yang dialami para pengusaha lokal seperti keripik tempe adalah bahan baku. Karena, sebagian besar berasal dari impor. Sehingga, pihaknya mendorong agar pemerintah bisa memberikan bantuan bibit tanaman kedelai dan kebutuhan lahan. (sam)

baca juga :

Uji Coba Kontra Arema FC, Ajang Asah Mental Pemain RANS FC

PON Berdampak Positif bagi Transportasi dan Pariwisata Papua

Redaksi Global News

Ciptakan Aparatur Bersih Profesional, Badrut Tamam Libatkan KPK Bahas APBD 2020

gas