Global-News.co.id
Madura Utama

Hingga Oktober 2021 Terjadi 22 Laporan KDRT


PAMEKASAN (global-news.co.id) – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlidungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Pamekasan, Minggu (24/10/2021), menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Pemenuhan Hak Anak.

Kegiatan ini dilakukan di Aula SMP Muhammadiyah 1 Pamekasan. Pesertanya para Pengurus Daerah dan anggota Aisyiah di lingkungan PD Aisyiah Pamekasan.
Dalam pengarahannya, Drs Yudistinah MM, Kepala DPPPAPPKB mengatakan, sosialisasi ini urgen karena bertujuan untuk menciptakan keluarga yang harmonis terhindari tindak kekerasan yang bisa mengganggu kehidupan rumah tangga.

Karena itu, kata dia, sosialisasi ini dilakukan bukan hanya bagi pengurus dan anggota PD Aisyah, namun juga pada pengurus dan anggota organisasai wanita lain, di antaraya Muslimat NU dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW). Serta dilakukan pada para siswa di tingkat SLTP dan SLTA.

Yudistinah mengatakan kekerasan dalam rumah tangga bukan hal baru. Perempuan sering menjadi korban diskriminasi, pelecehan, dan obyek kekerasan.
Kekerasaan tersebut, kata dia, terjadi tidak hanya berupa kekerasan fisik, melainkan juga kekerasan psikis atau kekerasan mental.
“Kekerasan terhadap perempuan akan menghambat perempuan untuk terlibat dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik dan pendidikan,” ujarnya.

Berdasarkan laporan kasus kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Pamekasan. Yudistinah mengungkapkan bahwa tahun ini sampai Oktober 2021 terjadi sebanyak 22 kasus. Di antaranya persetubuhan 8 kasus, kasus fisik 3 orang, KDRT 3 orang dan penelantaran 8 orang.

Yudistinah merinci ada beberapa faktor penyebab kekerasan dalam rumah tangga, antara lain budaya patriarki yang menempatkan laki-laki sebagai makhluk superior dan perempuan sebagai inferior. Lalu pemahaman yang keliru terhadap agama yang menempatkan laki-laki boleh menguasai perempuan.

“Yang berikutnya berupa peniruan anak laki-laki yang hidup bersama ayahnya yang suka melakukan kekerasan terhadap ibunya baik itu kekerasan fisik, psikis maupun seksual menjadi faktor turunan di mana anak laki-laki terbiasa melihat dan mengalami kekerasan dalam rumah tangganya,” ungkapnya.

Dalam acara sosialisasi itu dilakukan penandatanganan MoU pembentukan forum bersama antara DPPPAPPKB dengan PD Aisyiah Pamekasan. Forum koordinasi lintas organisasi ini sebagai bentuk penguatan kelembagaan untuk menyamakan visi dan misi kelembagaan dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Pamekasan.

Forum ini juga diharapkan berfungsi sebagai wadah untuk memperluas jangkauan informasi bersama jejaring. Lalu bersinergi memberikan layanan, bersama melakukan advokasi, meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan, monitoring dan Evaluasi dan meningkatkan kerjasama antar lembaga layanan terkait. (mas)

baca juga :

Borneo FC Bakal Maksimalkan Peran Tuan Rumah

Bentuk Kritik, Said Didu Tolak Minta Maaf kepada Luhut

Redaksi Global News

Dihantam Badai Covid-19, Laga Madura United Kontra Persija Ditunda

Redaksi Global News