Global-News.co.id
Sport Utama

Raih Juara Umum Selama 40 Tahun, Jawa Timur Pertegas Dominasi Cabor Panahan

Pemanah Jatim ronde recurve beregu putri menerima pengalungan medali emas, Sabtu (9/10)

SENTANI (global-news.co.id) – Tim panahan Provinsi Jawa Timur keluar sebagai juara umum PON XX Papua. Hasil itu direngkuh setelah sukses meraih 7 medali emas, 2 perak, 1 perunggu, sekaligus mempertegas dominasi mereka sebagai juara umum cabor panahan selama 40 tahun, belum bisa dipatahkan oleh daerah lain.

Dengan Jatim keluar sebagai juara umum, maka cabang olahraga (cabor) panahan di PON XX secara resmi sudah berakhir ditutup oleh Ketua Komisi IV DPR Papua, Beatrix Monim, di venue panahan, kampung Harapan Sentani, Sabtu (09/10).

Torehan medali emas untuk Provinsi Jawa Timur, diraih pada kelas recurve mixteam, recurve beregu putri dan recurve perorangan putri, serta compound beregu putri, serta 40 meter nasional individu dan beregu putri dan tim campuran.

Manajer tim panahan Jawa Timur, Lilies Handayani mengatakan, dirinya sangat bangga dengan hasil yang diberikan anak asuhnya. Jawa Timur menjadi juara umum dan memborong 7 medali emas, 2 perak,1 perunggu di cabang olahraga panahan PON Papua, sudah melebihi target 6 medali emas.

“Jawa Timur bisa mempertahankan juara umum secara khusus di cabang olahraga panahan selama 40 tahun yakni dari 1980 hingga di tahun 2021 ini. Artinya mempertahankan jauh lebih sulit daripada merebut, namun anak-anak sudah membuktikan mereka mampu mempertahankan juara umum,” katanya.

Sementara itu, salah satu atlet peraih emas panahan putri Jawa Timur asal Malang, Bunga Arbela mengaku senang bisa memberikan tiga medali pada PON XX Papua. Ini sesuai dengan targetnya.

“Saya bangga bisa sumbang tiga medali emas bagi Jatim, medali ini saya persembahkan untuk orangtuaku, keluarga dan semua warga Jatim, lebih khusus warga Malang,” tambahnya. (ppm, ins)

baca juga :

30 Anggota Ling Tien Kung Lulus Toska

gas

Baddrut Tamam Minta Jamaah Haji Doakan Pamekasan Jadi Daerah Makmur

gas

Walikota Eri Ungkap Ada Warga Miskin Enggan Diintervensi Pekerjaan, Minta Kerja Kantoran

Redaksi Global News