SURABAYA (global-news.co.id) – Walikota Surabaya Eri Cahyadi menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di kantor DPC PKB Surabaya, Minggu (7/3/2021). Kehadirannya disambut hangat pengurus DPC dan anggota DPRD dari PKB.
Bahkan, saat itu ia juga diberi cinderamata berupa songkok atau kopyah hitam berlogo PKB dan juga kitab suci serta kitab hadits. Penyerahan cinderamata itu diserahkan oleh Ketua Dewan Syuro DPC PKB Surabaya yang sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren An-Najiyah Sidosermo, KH Mas Yusuf Muhajir.
Pada kesempatan itu, Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan dia bersama Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf merupakan keluarga besar Pondok Posantren An-Najiyah Sidosermo, karena Musyafak Rouf pernah mondok di An-Najiyah dan Walikota Eri Cahyadi juga dari sana, sehingga siapapun yang pernah mondok di Dresmo merupakan keluarga besar.
“Fainsyallah akan seduluran saklawase. Alhamdulillah songkok yang saya pakai ini yang ada logo PKB-nya, merupakan pemberian dari seorang kakak kepada adiknya, karena beliau juga lulusan Pondok Pesantren An-Najiyah. Saya juga dari sana, yang ngemong saya ya Kiai Mas Yusuf dari dulu hingga sekarang,” kata Walikota Eri Cahyadi.
Oleh karena itu, ia berharap ke depannya bisa terus menjaga silaturahim dengan PKB Surabaya. Bahkan, ia juga berharap ke depannya bisa saling bekerjasama dan bersinergi dalam membangun Kota Surabaya untuk kepentingan rakyat Surabaya, termasuk pula bersama-sama melewati masa pandemi Covid-19 ini.
“Fainsyallah dengan PKB serta doa dari para kiai, saya yakin Surabaya bisa melewati masa pandemi ini dan akan lebih hebat dari tahun-tahun sebelumnya. Makanya saya berharap betul setelah Muscab ini, dan terpilih ketua yang baru, kita harap bisa bersinergi membangun kota ini. Tujuan kita hanya satu bagaimana membawa Kota Surabaya bisa membahagiakan warganya,” katanya.
Melalui sinergitas itu, ia yakin Kota Surabaya akan menjadi kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghafur. Bahkan menurutnya, doa dari para kiai itu yang paling mustajabah. Meskipun dia bersama jajarannya sudah bekerja keras, tapi kalau tidak ada doa dari para kiai, maka cita-cita untuk menjadikan Surabaya sebagai kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghafur tidak akan pernah tercapai. “Karena bagi saya, doa para kiai itu yang mustajabah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu pula, ia juga berharap antara eksekutif dan legislatif, terutama legislatif yang dari PKB, bisa terus bersinergi dengan Pemkot Surabaya. Sebab, antara eksekutif dan legislatif merupakan satu bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam membangun Kota Surabaya.
“Tidak bisa eksekutif jalan sendiri dan legislatif jalan sendiri, sehingga dibutuhkan kerendahan hati kita masing-masing untuk saling menyatu, hanya untuk satu kepentingan demi rakyat Surabaya. Dengan sinergi eksekutif dan legislatif itu, fainsyallah Surabaya akan lebih hebat lagi di masa mendatang, dan itu dimulai dari detik ini,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf mengaku siap bersinergi dengan Pemkot Surabaya, termasuk fraksi PKB yang ada di DPRD Surabaya. Apalagi, ia mengakui bahwa komunitas Wali Kota Eri Cahyadi tidak asing lagi bagi PKB Surabaya. “Sepanjang itu untuk kepentingan warga Kota Surabaya, ya disitu kita harus dukung Walikota Surabaya. Meskipun kritis, tapi tetap harus yang konstruktif,” pungkasnya. pur