Global-News.co.id
Indeks Mataraman Utama

Sekdaprov Minta TNI/Polri Gencarkan Covid Hunter, Operasi Yustisi dan Kampung Tangguh

 

Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono saat memimpin Rapat PPKM Kota/Kab Madiun, Kab Ngawi, Kab Kediri dan Kab Nganjuk di Bakorwil I Madiun, Jumat (15/1/2021). 

MADIUN (global-news.co.id) – Sekretaris Daerah Prov (Sekdaprov) Jatim Heru
Tjahjono meminta agar jajaran TNI-Polri kembali menggencarkan upaya Covid
Hunter, Operasi Yustisi dan mendorong Kampung Tangguh di seluruh wilayah
yang dinilai tinggi penyebaran Covid-19 nya.

Hal itu disampaikan mengingat saat
ini terdapat perubahan perilaku masyarakat terhadap kepatuhan penerapan protokol kesehatan (Prokes) di masa pandemi Covid-19.
“Perubahan perilaku itulah yang harus kembali diantisipasi oleh seluruh
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di masing masing wilayah untuk meningkatkan
kewaspadaan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),” ujar Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono saat memimpin Rapat PPKM Kota/Kab Madiun, Kab Ngawi, Kab Kediri dan Kab Nganjuk di Bakorwil I Madiun, Jumat (15/1/2021).

Ia mengatakan, saat ini peningkatan sejumlah kasus positif Covid-19 banyak disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat yang tidak lagi patuh terhadap Prokes.

Selain perubahan perilaku, Sekdaprov Heru juga menyoroti mobilisasi
orang yang banyak berkunjung ke sejumlah daerah. Sehingga penyebaran Covid-19 tidak bisa terbendung.

Oleh karena itu, Sekdaprov Heru kembali menekankan pentingnya pelaksanaan Operasi Yusitisi dan Covid Hunter untuk menegakkan kedisiplinan masyarakat terhadap penerapan Prokes di Jatim.

Tak hanya itu, untuk menimbulkan efek yang lebih jera dan penurunan
jumlah kasus positif berjalan efektif, pihaknya mengusulkan agar setiap daerah
kembali menggelar Operasi Yustisi sebagai bentuk peringatan kepada pelanggar Prokes.

Dirinya juga mendorong kembali eksistensi Kampung Tangguh dengan
memperkuat akses hingga ke wilayah pelosok daerah. “Biasanya masyarakat jika ada sanksi dan hukuman akan lebih patuh terhadap penerapan Prokes yang ada,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim dr  Joni Wahyuhadi mengatakan, pelaksanaan PPKM di beberapa daerah di Jatim dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus Covid -19 hingga mengakibatkan kematian.

Terbukti, setiap kenaikan ada tingginya mobilitas masyarakat yang diikuti oleh
meningkatnya kasus baru Covid-19. “Serta, adanya varian baru virus Covid-19
yang lebih menular,” urainya.

Maka, implementasi pokok PPKM terdiri dari pembatasan tempat kerja/perkantoran, pembatasan restoran dan pusat perbelanjaan, menekankan
kegiatan belajar mengajar secara daring/online hingga mengijinkan tempat
ibadah dengan pembatasan kapasitas sebesar 50 persen.

Sementara itu, Kapolresta Madiun AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengatakan, saat ini progres untuk PPKM di Kota Madiun dilakukan penyekatan di 8 titik akses masuk Kota Madiun.

Dirinya juga menugaskan Covid Hunter
Polresta Madiun yang terdiri dari Sabhara dan Reskrim sebanyak 30 personel.

Tim tersebut akan bertugas memburu pelanggar Prokes, membubarkan
kerumunan dan menjemput masyarakat yang positif dari isolasi mandiri ke
tempat karantina.  Hadir di acara tersebut, Kabakesbangpol Prov. Jatim, Kasatpol PP Prov Jatim, Kepala RSUD dr. Soetomo, Ka. RS Jiwa Menur dan Plt Kepala Bakorwil
Madiun. Juga, hadir dari jajaran PJU Polda Jatim, Kodam V Brawijaya, Kapolres
dan Dandim di wilayah Bakorwil Madiun dan para Sekda di wilayah Bakorwil I
Madiun. tut, tri

baca juga :

Perpusnas Sebut Surabaya Barometer Kota Literasi di Indonesia

Redaksi Global News

Gubernur Khofifah Sebut Penjualan Batik Tanjung Bumi Mulai Normal

Redaksi Global News

Pemerintah Targetkan Kartu Prakerja Diluncurkan Agustus

Redaksi Global News