Global-News.co.id
Indeks Mataraman Utama

Demi Air Bersih, Warga Kunjoro Mojoketo Rela Jalan 5 Km

Warga Dusun Kunjoro, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro Mojokerto, saat mengisi air bersih dari tendon air, kemarin.

MOJOKERTO (global-news.co.id)-Ratusan warga yang berdomisili di Dusun Kunjoro, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Mojokerto, mulai kesulitan mendapat pasokan air. Pasalnya, sumber air di Dusun setempat mulai mengering. Akibatnya, sejak dua pekan ini warga Dusun Kunjoro harus berjalan 5 kilometer, menuju tandon air untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Meski sudah berjalan cukup jauh, warga tak lantas bisa mendapatkan air bersih. Namun warga harus mengantre dan berbagi dengan warga yang lain untuk mendapatkan air. Jika air di dalam tandon habis, warga mengandalkan air hujan. Tapi saat semua tak bisa diandalkan, warga hanya bisa pasrah.

Mujiati (38), salah satu warga Dusun Kunjoro, Desa Kunjorowesi, mengatakan, sejak dua pekan ini warga mulai kesulitan air untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Sumber mata air di Dusun setempat biasanya dimanfaatkan warga, kondisinya mengering. Padahal warga selama ini hanya bisa mengandalkan dari sumber air.

“Warga terpaksa mengambil air bersih untuk memenuhi kebutuhan masak dan minum dari tendon yang jaraknya sekitar 5 kilometer,” kata Mujiati, Selasa (30/5/2017).

Dia menuturkan, untuk mendapatkan air bersih dari tendon, warga harus antre dengan warga lainnya. Semakin banyak warga antre mengambil air bersih, maka jatah setiap KK semakin sedikit.

“Kalau yang antre air sedikit, bisa mengambil air dua sampai tiga jeriken, kalau yang antre banyak, hanya bisa mendapat satu jeriken saja. Tapi kalau airnya habis, ya membuat tandon tadah hujan sendiri-sendiri. Biasanya sehari bisa dua kali mengambil air bersih,” jelas Mujiati.

Hal yang sama dituturkan Mistoyo (34). Ia mengaku sudah bertahun-tahun tiap musim kemarau warga di Desa Kunjorowesi selalu kesulitan air. Ada delapan Dusun di Desa Kunjorowesi, yang kesulitan air bersih selain Dusun Kunjoro.

“Ada ratusan kepala keluarga (KK) di delapan Dusun, yang paling parah biasanya Dusun Kunjoro. Tujuh Dusun lainnya, yakni Dusun Sunyo, Dusun Badut, Dusun Kandangan, Dusun Sumber, Dusun Telogo, Dusun Belahan, dan Dusun Putuk,” terangnya.

Mistoyo menjelaskan, ada sejumlah tandon air yang tersebar di beberapa titik di setiap dusun dan setiap tandon untuk suplai air warga dua RT. Sementara kebutuhan warga selama sehari itu kurang lebih lima jurigen, masing-masing jurigen kapasitas 10 liter sehingga tandon air tersebut dirasa kurang.

“Dua pekan, warga sudah merasakan kesulitan air dan harus mengambil ke tandon air. Belum ada bantuan air bersih dari pemda setempat, warga berharap, kebutuhan air bersih terpenuhi walaupun di musim kemarau,” harapnya.

Warga berharap, ada bantuan dari intansi terkait untuk membantu kebutuhan air bersih warga. Warga juga minta Pemerintah Daerah segera melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih supaya tidak sampai kekeringan.  * bas, tmp, bej

baca juga :

Sertijab, Bupati Pamekasan Baru Ingin Jadikan Ulama Pembimbing dan Civil Society sebagai Mitra

Redaksi Global News

Umrah Ditutup, KBRI Istanbul Koordinasi dengan Turkish Airlines Pulangkan WNI

Redaksi Global News

14 Juli: Tambah 1.591 Kasus, Pasien Positif COVID-19 di Indonesia Mencapai 78.572 Orang

Redaksi Global News