
SURABAYA (global-news.co.id) – Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, mengumpulkan dan memberi pengarahan khusus bagi para camat, lurah, dan sekretaris kecamatan yang baru dilantik pada Jumat (1/10) lalu. Pengarahan khusus yang digelar di ruang sidang Walikota Surabaya itu didampingi oleh beberapa dinas terkait, Senin (4/10).
Walikota Eri mengaku sengaja mengumpulkan camat, lurah, dan Sekcam yang baru dilantik itu supaya mereka bisa mengikuti perubahan yang sangat cepat yang ada di wilayah mereka. Makanya, ia pun meminta para pejabat di tingkat kecamatan dan kelurahan itu untuk langsung bekerja mulai hari ini.
“Saya ingin panjenengan semua bekerja dengan hati, bukan karena perintah saya, tolong cintai pekerjaan panjenengan, sehingga empati nanti akan muncul dengan sendirinya. Tolong selalu dekat dengan warga untuk memberikan pelayanan yang terbaik,” kata Walikota Eri.
Ia juga memastikan bahwa saat ini di kelurahan dan kecamatan itu bukan orang-orang buangan, tapi mereka adalah orang-orang pilihan yang hasil asesmennya memungkinkan untuk menjabat camat, lurah dan Sekcam. Ia juga yakin pejabat yang baru dilantik itu akan menunjukkan perubahan-perubahan yang lebih baik lagi.
“Saya berharap panjenengan bisa menjadi pioner-pioner perubahan. Panjenengan harus bisa membuktikan bahwa saat ini kelurahan dan kecamatan adalah kumpulan orang-orang hebat,” ujarnya.
Ketika di awal bekerja di kelurahan atau kecamatan, Walikota Eri meminta menginventarisir berbagai masalah yang ada di wilayah itu, mulai dari masalah stunting, genangan air, dan berbagai masalah lainnya. Selanjutnya, ia meminta segera menyelesaikan masalah-masalah tersebut. “Pelajari masalah-masalah itu lalu tolong segera selesaikan,” tegasnya.
Apabila menemukan kendala dalam menyelesaikan masalah itu, Walikota Eri meminta untuk berdiskusi dengan sesama lurah. Jika tidak bisa lagi maka harus meminta pertolongan dan saran dari camatnya. Namun, jika tidak bisa diselesaikan lagi, ia meminta untuk segera berkoordinasi dengan Kabag Pemerintah, kepala dinas, hingga para asisten, supaya didampingi pula oleh jajaran samping. “Nah, beginilah sistem birokrasi yang sebenarnya. Ke depan, saya ingin seperti itu, sehingga semua masalah bisa segera diselesaikan,” imbuhnya.
Ia juga berkali-kali meminta kepada camat, lurah dan sekcam yang baru dilantik itu untuk selalu turun ke masyarakat dan menemui masyarakat. Bahkan, kalau posisinya sebagai lurah, ia meminta untuk sering-sering turun ke RW-RW di wilayahnya masing-masing. Hal ini penting untuk menyerap aspirasi dari masyarakat Surabaya.
“Insyallah saya akan ngantor di kelurahan lagi. Kalau saya ngantor di kelurahan berarti Pak Lurah harus sudah tahu berbagai masalah di setiap RW di wilayahnya. Jadi, ayo turun, dekat dengan masyarakat. Jangan biasakan menjadi pejabat yang hanya duduk di belakang meja,” katanya.
Apalagi, ke depan ia memastikan semua pelayanan harus sudah berhenti di tingkat kelurahan. Bahkan, ia juga meminta beberapa dinas untuk segera menerjunkan stafnya di tingkat kelurahan, supaya pelayanan kepada masyarakat bisa segera berhenti di tingkat kelurahan.
Walikota Eri juga mengaku pada malam hari masih terbiasa keliling di berbagai sudut Kota Surabaya. Pada saat keliling itu, ia mengaku masih menemui ada beberapa pedagang dan warga yang tidak jaga jarak dan kurang mematuhi protokol kesehatan. “Nah, kalau ada yang seperti itu, tolong jangan diobrak, tapi diedukasi dan diberi tahu supaya selalu menjaga protokol kesehatan, karena saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir,” katanya. (pur)