Global-News.co.id
Madura Utama

Pamekasan Akan Nambah Layanan Hemodialisis


PAMEKASAN (global-newe.co.id)- Bupati Pamekasan dan Gubernur Jawa Timur merespon perlunya penambahan layanan hemodialisis (Hd) atau mesin cuci darah shift 4 RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan.

Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman menyampaikan akan segera menambah mesin Hd, karena saat ini hanya tersedia sembilan mesin di RSUD Smart Pamekasan.

“Saya berharap Pamekasan bisa menambah, sekarang masih punya sembilan, kita harus nambah sampai 11,” katanya, Senin (26/5/2025) malam.

Dia berharap penambahan mesin Hd tersebut bisa terealisasi tahun 2025 ini. Apalagi, harga mesin Hd tidak begitu mahal.

“Saya berharap 2025 bisa terealisisr, apalagi tidak terlalu mahal satu mesin Hd kira-kira harganya Rp. 800 juta, jadi tidak terlalu mahal,” tambahnya.

Kholil menegaskan, tambahan alat Hd ini juga membutuhkan tenaga perawat. Karena itu dia meminta RSUD Smart untuk mempersiapkannya secara matang.

“Cuci darah tidak menghentikan gagal ginjalnya, hanya saja sebagai penolong sementara. Paling penting bagaimana sosialisasi pada masyarakat untuk pola hidup sehat,” tutupnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada saat hadir ke Pamekasan meminta rincian berapa kebutuhan mesin Hd, dan rumah sakit yang kekurangan mesin Hd tersebut.

“Nanti kita tak minta kejelasan, kalau itu dibutuhkan tambahan alat Hd. Kalau dibutuhkan alat, ditempatkan dimana, itu sangat teknis sekali,” katanya, saat tinjau normalisasi Sungai Jombang di Pamekasan, Jumat (23/5/2025) kemarin

Khofifah mengungkan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) memiliki klinik Hd yang banyak, sehingga nantinya bisa dikerjasamakan.
“Kebetulan Muslimat NU punya klinik Hd agak banyak. Saya relatif bisa menjelaskan, di hitung dulu berapa banyak yang dibutuhkan akan ditempatkan dimana,” tambahnya.

Saat ini, lanjutnya, pekerjaan rumah (PR) seluruh Indonesia adalah kurangnya tenaga yang bisa mengoperasikan mesin Hd tersebut. Indonesia hari ini ada alat tetapi tenaga terampilnya kurang.
Sebelumnya, penambahan layanan hemodialisis (Hd) atau cuci darah shift 4 RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan mencuat setelah BPJS Kesehatan tidak diberitahu.

Padahal, layanan itu tidak sesuai standar yang ditentukan perhimpunan nefrologi Indonesia (Pernefri). Ketidaksesuaian ini terjadi pada alat atau mesin dan sumber daya manusia (SDM).
Direktur RSUD Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan Raden Budi Santoso mengaku Pasien yang membutuhkan layanan Hemodialisis (Hd) atau cuci darah di Kabupaten Pamekasan semakin bertambah.

Akibatnya penambahan pasien tersebut tidak bisa dilayani sehingga harus dirujuk keluar Pamekasan. Penyebabnya, kurangnya mesin Hd sejumlah rumah sakit di Pamekasan.

“Pasien Hd ini semakin bertambah, di sejumlah rumah sakit luar Pamekasan kesulitan. Bahkan sulit menerima untuk melayani,” katanya. (adv, mas)

baca juga :

Dukung Pemulihan Dampak Pandemi, Bank Jatim Terima Penghargaan Jatim Bangkit Awards

Redaksi Global News

Gelisah Aubrey Newman, Sang Guru Para Jenderal: Bagaimana Jenderal Buruk Bisa Meraih Pangkat Tinggi?

gas

Simulasi Pilkades Serentak, Masyarakat Desa Wajib Jaga Kamtibmas

Redaksi Global News