SURABAYA (global-news.co.id)-Berkendara di balik kemudi sambil tangan mengoperasikan gawai seolah menjadi pemandangan yang biasa di era internet saat ini. Kondisi ini yang mendorong mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menciptakan alat yang berfungsi memperingatkan pengendara motor berupa bunyi dan tulisan agar lebih waspada keberadaan kendaraan lain di depan.
Alat yang diberi nama Safe-T (Implementation of Visible Light Communication for Safety Driving in Intelligence Transportation System) ini bisa membantu pengendara motor mengerem mendadak.
Bagas Adi Pamungkas, salah satu penciptanya mengatakan, alat ini dibuat bersama 2 temannya, yaitu Ammas Safinadriyah dan Dhea Amalia Lutfia dari jurusan Teknik Telekomunikasi. Bagas mengatakan, inovasi dibuat berangkat dari data dari kepolisian yang menunjukkan, kecelakaan motor menduduki posisi tertinggi yang penyebabnya didominasi oleh kelalaian pengemudi dan minimnya fasilitas pengamanan. Kondisi ini semakin diperparah kian banyak masyarakat terutama mereka yang berprofesi sebagai pengemudi ojek atau taksi online yang sering fokusnya dalam mengemudi sering digunakan untuk melihat smartphone untuk melihat peta.
Dijelaskan, alat ini menerapkan teknologi VLC yaitu sebuah sistem komunikasi wireless dengan memanfaatkan sumber cahaya tampak merah dari rem kendaraan. Safe-T terdiri dari sensor yang terbagi 2 komponen, Photodiode yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya rem kendaraan di depannya dan Lidar yang berfungsi untuk mendeteksi objek dengan jarak maksimal 40 meter.
“Safe-T juga dilengkapi Buzzer yang berfungsi menimbulkan bunyi “Bip…Bip…Bip” jika ada kendaraan di depannya dengan jarak 3 meter. Selain itu juga ada LCD, yang akan menampilkan tulisan warning. Pemasangan alat ini ada di bagian spion dan di bagian plat nomor,” ujar Bagas.
I-Mode, Pengingat Ganti Oli
Mahasiswa PENS lainnya, Febrina Syafitri, Rachmad Kusumardana dan Faisa Lailiyul Muthoaffifah, dari jurusan Teknik Mekatronika juga membuat alat yang cukup membantu pemilik motor, terutama mereka yang suka lupa untuk mengganti oli mesin.
Banyak masyarakat yang mengira-ngira, apakah kondisi oli sepeda motornya masih layak pakai atau tidak. Masih banyak yang mengukur kualitas oli dengan jarak yang sudah ditempuh melalui odometer.
Ada banyak juga mereka langsung berangkat ke bengkel, tanpa mengecek dahulu kelayakan oli motornya. Dari sinilah muncul inspirasi dari tiga mahasiswa PENS yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), membuat I – Mode (Integrity of Motorcycle Oil Detector Otomatisasi) sebuah alat pendeteksi kondisi oli tanpa harus membuka dipstick di tank oli sepeda motor.
I – Mode terdiri dari sensor , myRIO, dan LCD. Sensor berfungsi untuk merekam sinyal getaran dan suara dari sepeda motor saat mesin dinyalakan dan gas dalam keadaan dipacu. Sedangkan, mikroprosesor myRIO berfungsi sebagai platform pengambilan data sinyal getaran dan suara.
Setelah sinyal getaran dan suara berhasil direkam, proses berikutnya adalah pengolahan sinyal yaitu ekstraksi fitur untuk membedakan dan pengenalan pola untuk mengklasifikasikan kondisi oli. Hasil kondisi oli akan ditampilkan di LCD yang terpasang pada alat I – Mode. Selain itu juga akan dikirimkan pada pemilik via notifikasi sms sebagai pengingat penggantian oli. I – Mode sudah teruji di motor matic, buatan tahun 2008 hingga 2018 dengan akurasi 100%. Febrina Syafitri, Rachmad Kusumardana dan Faisa Lailiyul Muthoaffifah, tim pembuat karya dari jurusan Teknik Mekatronika ini sudah melakukan survey di salah satu bengkel di Surabaya dan pihak bengkel tersebut menawarkan kerjasama untuk mempermudah penggantian oli.
“ Keunggulan I – Mode yaitu otomatis, efisien, efektif dan modern. Otomatis karena kita tidak perlu membuka tangki oli untuk melihat kondisi oli, sehingga lebih menghemat waktu.” ujar Rachmad salah satu pencetus karya.(faz)