Global-News.co.id
Sosok Sport Utama

Atlet Wushu Jatim, Nathalie Chriselda Kehilangan Sosok Ayah Sebelum ke PON XX Papua

Atlet Wushu Jatim, Nathalie Chriselda Tanasa, kehilangan sosok ayah

MERAUKE (global-news.co.id) – Nathalie Chriselda Tanasa turut menyumbang medali emas untuk kontingen Jawa Timur (Jatim) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua. Ia tampil terbaik di cabor wushu nomor taolu dullian putri dalam laga di GOR Futsal Dispora, Jalan Prajurit, Kabupaten Merauke, Papua. Selain rasa bangga, perempuan 28 tahun itu juga diselimuti duka. Sebab capaiannya di multieven olahraga nasional empat tahunan tanpa disaksikan ayahanda tercinta.

Nathalie kehilangan sosok ayah pada Juli 2021. Sang ayah menghembuskan napas terakhir setelah dinyatakan terpapar Covid-19. Setelah sebelumnya sempat menjalani isolasi mandiri hingga perawatan medis selama dua pekan. “Nathalie persembahkan medali emas ini untuk Jatim, khususnya almarhum ayah saya yang mengantarkan hingga bisa seperti ini. Puji tuhan,” kata Nathalie usai memberikan keterangan pers di gedung Radio Republik Indonesia (RRI), Merauke, Senin (4/10)

Nathalie mengaku rasa kehilangan sang ayah memuncak beberapa pekan usai meninggal. Padahal saat dalam perawatan medis di ruang ICU, ia sempat mengajak sang ayah berangkat ke PON XX Papua. “Ayah juga memberikan isyarat jempol. Saat itu kondisinya lemah, pakai oksigen,” ungkapnya.

Dia merasakan isyarat sehari sebelum ayahnya meninggal. Kemudian meminta izin ke pelatihnya, Sherly Hudiono untuk pulang. “Saat itu, saya juga yang mengantarkan papa hingga ke ruang ICU untuk perawatan,” ucapnya sembari terus mengusap air mata.

Sebelum meninggal karena Covid-19, ayah Nathalie sempat menemani anak gadisnya di Pra-Pon yang digelar di Bangka Belitung pada 2019. “Kalau lagi sehat, (ayah) tidak pernah absen menemani saya di mana pun saya bertanding,” tutur Nathalie.

Sebelum terbang ke PON XX Papua, dia menyempatkan untuk datang ke makam ayahnya. Selain berdoa, juga meminta izin dan doa restu agar bertanding dengan maksimal. Hal itu yang membuatnya bersemangat hingga berhasil membawa satu medali emas.

“Saya juga paham karakter papa yang paling tidak suka melihat saya berlatih dengan cara seperti itu. Artinya terus bersedih hingga tidak konsentrasi dalam berlatih,” tuturnya.

Setiap kali masuk lapangan, Nathalie tidak lupa untuk berdoa dan kembali memohon restu ke sang ayah. “Saya selalu bilang ke papa jika saya akan tampil terbaik. Mohon doa restunya ya, pah,” kata Nathalie. (jnr, kmf)

baca juga :

Ketahanan Pangan Jatim Dipastikan Tidak Terganggu Cuaca Ekstrem

Redaksi Global News

Ketua DPRD Surabaya Meminta Olahraga Tradisional Dipromosikan Secara Kreatif

Redaksi Global News

Kecelakaan Saat Sesi Pemanasan, Marquez Dilarikan ke RSUD Pakai Helikopter Basarnas

Redaksi Global News