Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dapil XI Madura Erick Hermawan menegaskan bahwa kalangan anggota parlemen menilai Madura layak jadi provinsi. Hingga kini tinggal menunggu berbagai langkah yang harus dilakukan untuk mencapai target tersebut.
Erick mengungkapkan hal itu usai menghadiri sosialisasi 4 Pilar di Café Manivesto Desa Tejah Kecamatan Pamekasan, Jumat (25/4/25). Kegiatan ini diikuti peserta dari kalangan aktivis pemuda dan mahasiswa, pengusaha muda dan masyarakat umum.
Ercik mengaku dirinya pernah menyampakan pada awal tahun 2024 lalu bahwa sebetulnya Madura layak jadi provinsi. Dikatakan, saat ini di parlemen ada kaukus anggota DPR RI yang bisa dimanfaatkan untuk mengegolkan pengusulan Madura Provinsi itu.
“Tingal sekarang kaukus dari para perlemen itu harus jadi satu. Karena kalau sudah bersatu, nanti turunnya pada partai politik. Tinggal kita gunakan beberapa strategi. Pertama misalnya memecah kabupaten Bangkalan jadi dua kabupaten atau satu kabupaten satu kota. Mungkin juga kabupaten lainnya,” katanya.
Bersamaan dengan upaya pemekaran daerah itu, kata Erick, perlu juga menungu adanya pencabutan moratorium tentang pemekaran daerah diantaranya moratorium pembentukan provinsi baru.
“Sambil menunggu dibuka moratorium. Yang kedua perlu kita bertemu Presiden atau mendagri untuk konsolidasi tentang Madura Propinsi. Soal Moratorium sampai kapan, belum tahu yang tahu itu Kementerian dalam negeri,” ungkapnya.
Khusus Pamekasan, Erick mengaku dirinya pernah mendengar bahwa telah ada kajian akademik bahwa Pamekasan layak dipecah menjadi dua. Selain itu Pamekasan juga secara akademik layak menjadi ibu kota propinsi madura. Karena Pamekasan lebih dinamis dibanding kabupaten lainnya.
“Perlu melakukan diskusi panjang antara bupati parlemen. Dan perlemen itu harus kompak dulu. Parlemen dari Madura disana ada Said Abdullah Ketua Banggar. Ini bisa menganggarkan,” katanya.
Dari berbagai komisi di DPR RI, kata Erik, banyak anggota parlemen dari Dapil Madura. Ada Pak Wily juga ketua komisi 13, ada beberapa orang keuangan di komisi 12 dan komisi 6 dan komisi 5 Pak Asmoro dan komisi 1 Slamet Riadi. Mereka tinggal disatukan oleh Said Abdullah sebagai pioner.
Eric berjanji akan segera bertemu semua anggota parlemen dari Dapil Madura. Dia yakin antara anggota parlemen dan pasti memiliki pandangan yang sama. Terutama harapan besar kepada Said Abdullah, sebagai anggota parlemen paling senior dari Madura.
“Dia Insya Alah tidak punya pandangan yang berbeda, Pak Said itu sangat Madura sekali. Harapan saya Pak Said yang memimpin adanya kaukus parlemen dari Madura ini. Karena beliau paling senior dan dia juga menguasai tentang keuangan negara,” pungkasnya. (mas)