SURABAYA (global-news.co.id) – Jawa Timur (Jatim) menargetkan bisa tampil sebagai Juara Umum dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang digelar di Provinsi Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, September-Oktober 2024 mendatang.
Kepala Bidang Media dan Humas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim, Rahmat Adhy Kurniawan, mengungkapkan hal itu di sela pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan Dewan Pers di Oakwood Hotel, Jumat (3/5/2024).
Untuk menjadi juara umum, lanjutnya, Kontingen Jatim menaruh harapan besar pada cabang olahraga (cabor) panahan, sepak takraw, renang, dan selam, yang pada penyelenggaraan PON sebelumnya, Jatim tampil sebagai juara umum. Selain itu, Jatim juga sangat berharap bisa meraup emas dari cabang bela diri seperti muay thai, gulat, dan karate.
“Di cabang muay thai ini, pada babak kualifikasi –dulu istilahnya Pra PON– kami meraup 7 medali emas dari 18 medali emas yang disediakan. Sedang untuk gulat, pada PON sebelumnya Jatim tampil sebagai juara umum,” ujar pria yang akrab disapa Rak ini.
Guna mewujudkan target sebagai juara umum, Pemerintah Provinsi Jatim melalui KONI Jatim menggenjot semua cabang. Diungkapkan Rahmat, pihaknya memberikan kesempatan semua cabang untuk melakukan tryout atau mendatangkan pelatih asing, asal sesuai nilainya.
Di antaranya, cabang renang yang pernah mengajukan tryout ke Spanyol, atau tim gulat yang terdiri 8 atlet dan 1 pelatih diberangkatkan ke Kazakhstan untuk berlatih selama 35 hari. Sementara tim muay thai melaksanakan tryout ke Thailand selama satu bulan.
Selain itu, Jatim memiliki strategi dengan cara membuat klaster untuk memerbanyak medali, semisal cabor combat (beladiri) yang meliputi silat, judo, anggar. Di cabang combat ini, kata Rahmat, tersedia 219 medali emas untuk diperebutkan.
Puslatda KONI Jawa Timur sendiri, sejak Januari lalu sudah menyelenggarakan Pusat Latihan Daerah (Puslatda) bagi atlet-atlet yang akan dikirim ke Aceh dan Sumut. Dalam pesta olahraga 4 tahunan itu, Jatim mengikuti seluruh cabang olahraga yang dilombakan, yaitu 60 cabang.
Rahmat yang juga wartawan Radar Surabaya ini mengungkap, para atlet yang masuk Puslatda mendapatkan gaji yang diambilkan dari dana APBD. “Itu ada Surat Keputusan (SK)-nya,” tandasnya.
Para atlet yang masuk Puslatda akan dites fisik dan psikologinya setiap bulan untuk dievaluasi. Kalau hasilnya jelek atau tidak lolos, akan diberi kesempatan lagi untuk meningkatkan kemampuannya dan akan dites pada bulan berikutnya. Dan ini terus dilaksanakan hingga menjelang keberangkatan.
Secara keseluruhan Kontingen Jatim yang akan berangkat ke PON XXI sebanyak 1.200 orang yang terdiri atlet, official, dan pelatih. Mereka akan dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono. Diharapkan upaya kali ini bisa mengulang sukses PON 2000 (di Jatim) dan PON 2008 (di Kalimantan Timur), di mana Jatim tampil sebagai Juara Umum. (ret)