PAMEKASAN (global-news.co.id) – IAIN Madura kembali menggelar wisuda program S1 dan Pasca Sarjana. Wisuda kali ini merupakan wisuda ke-38 program S1 dan wisuda yang ke-18 program Pasca Sarjana. Wisuda digelar di Gedung Pertemuan Kampus IAIN Madura Jalan Raya Panglegur Km 4 Pamekasan, selama dua hari, Rabu-Kamis (28-29/2/2024).
Jumlah wisudawan sebanyak 1.007 orang. Rinciannya wisudawan Pasca Sarjana sebanyak 53 orang yang terdiri dari program Magister Pendidikan Islam 12 orang, Magister Hukum Keluarga Islam sebanyak 11 orang dan Magister Ekonomi Syariah sebanyak 29 orang.
Sedangkan wisudawan program S1 berjumlah 954 orang dari berbagai program study, antara lain prody Perbankan Syariah, Ekonomi Syariah, Akuntansi Syariah, Hukum Keluarga Islam, Hukum Ekonomi Syariah, Ilmu Al Quran dan Tafsir, Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Lalu prody Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Tadris Bahasa Inggris, managemen pendidikan Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Tadris Bahasa Indonesia, Tadris IPS, Bimbingan dan Konsling Pendidikan Islam.
Rektor IAIN Madura Dr Syaiful Hadi mengatakan wisuda kali ini merupakan wisuda special karena para wisudawan langsung menerima ijazah mereka masing masing. Sehingga mempermudah bagi lulusan IAIN Madura untuk memenuhi pensyaratan jika akan melamar pekerjaan.
“Kami bisa memberikan kado kepada semua wisudawan wisudawati pada wisuda kali ini, karena mulai tahun ini wisudawan bisa menerima ijazah langsung pada saat wisuda, saya menyelesaikan semua tanggungan institusi agar ijazahnya bisa dimanfaatkan secara tepat cepat sesuai kebutuhan para lulusan,” katanya.
Dia menegaskan IAIN Madura adalah insititusi yang meneguhkan sebagai penganut ideology keagamaan moderat. Oleh karena itu para lulusannya harus bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari hari agar tampil menyejukkan dalam praktek atau sikap perilaku keagamaannya.
“Penting selalu kita ingatkan bahwa ilmu pengetahuan yang diperoleh di IAIN Madura menjadi bekal ditengah masyarakat secara lebih baik, artinya tuntutan ekonomi social budaya dapat diselesaikan oleh mahasiswa, khususnya aspek ekonomi, tidak boleh menunggu pekerjaan tetapi menciptakan pekerjaan baru berwirausaha,” terangnya.
Dia juga mengingatkan akan perlunya kolaborasi karena hal itu dapat mempercepat capaian yang diinginkan. Dasarnya adalah dengan silaturahmi, komunikasi bisa bekerjasama dengan orang lain, itu akan lebih baik dibanding bekerja sendiri. Menciptakan lapangan pekerajan sendiri, kolaborasi, mempercepat perubahan peradaban di masyarakat.
Terkait dengan alih status IAIN menuju UIN Madura, Syaiful menegaskan bahwa dalam Rapat Koordinasi dan Kerja Nasional dengan Kementerian PAN dan RB diketahui bahwa alih status itu dalam waktu yang tak terlalu lama akan segera terwujud.
“Kemarin dari pernyataan MenPAN-RB pada saat ada Rapat Koordinasi Kerja Nasional, dijanjikan bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama akan diselesaikan oleh Kementerian PAN-RB. Orang Madura tentu gembira dan berharap untuk segera direalisasikan perubahan IAIN menjadi UIN Madura itu,” pungkasnya. (mas)