SURABAYA (global-news.co.id) – Pemerintah Kota Surabaya “menyulap” Kolam Renang Jambangan menjadi tempat wisata alam keluarga dan juga untuk tempat percepatan penurunan stunting/kekerdilan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Tempat ini sangat luas, sehingga kami konsep ada kolam renang untuk dewasa, ada untuk anak-anak, dan juga stunting. Insya Allah, saya targetkan akhir tahun selesai,” kata Walikota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau Kolam Renang Jambangan, Senin (6/3/2023).
Walikota Eri mengatakan, suasana kolam renang ini harus dibuat menyenangkan bagi anak-anak dan keluarga. Nantinya, wisata kolam renang Jambangan juga akan terkoneksi dengan bozem/waduk yang ada di belakangnya.
Saat meninjau lokasi Kolam Renang Jambangan, Walikota Eri didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD), lurah, dan camat. Pada kesempatan itu, dia menilik satu persatu fasilitas yang ada untuk diperbaiki ulang.
Menurut dia, pada bagian bozem, bakal dilengkapi fasilitas wisata seperti sepeda air, dan ada juga panjat tebing untuk latihan anak-anak dan dewasa. Tak hanya itu, dia juga ingin ke depannya wisata kolam renang dan bozem ini terkoneksi dengan lintasan kuda yang tak jauh dari lokasi.
“Nanti saya koordinasikan dulu, karena sebelah ini ada lintasan kuda, sehingga nanti di dalam ini ada kolam renang untuk stunting, bozem tempat wisata keluarga, tempat bermain anak, dan ini akan menjadi wahana wisata alam, sehingga warga Surabaya ada pilihan,” ucapnya.
Walikota yang akrab disapa Cak Eri itu menyampaikan, tidak ingin tempat ini dibangun sia-sia. Dia ingin, sesuatu yang dibangun oleh Pemerintah Kota Surabaya harus bisa menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Apapun itu yang dibangun harus bisa menggerakkan ekonomi, kecuali kantor loh ya, sehingga saya ingin menggerakkan ekonomi, untuk menekan kemiskinan, bayangkan kalau ini sudah jadi, bisa seperti Romokalisari Adventure Land. Warga miskin mendapat pekerjaan di situ, akhirnya tidak menjadi miskin,” ujar dia.
Cak Eri menjelaskan, di kolam renang ini juga akan ada Sentra Wisata Kuliner (SWK), namun dengan konsep berbeda dari yang pernah ada. Cak Eri ingin di lokasi ini ada tempat kulineran dengan nuansa malam hari.
“Nanti ditata, ada SWK-nya, dibuat kongkow anak muda ‘kan bisa. Dindingnya dibuatkan mural juga, konsepnya fun karena ada yang untuk anak-anak, batu kerikilnya diganti warna warni,” kata dia. (pur)