PAMEKASAN (global-news.co.id) – Pemkab Pamekasan pada tahun ini mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat untuk program nasional pengembangan tanaman bawang merah. Program itu dilaksanakan di 20 hektare lahan yang ada di dua kecamatan yakni Desa Tagengser Laok Kecamatan Waru dan Desa Sana Tengah Kecamatan Pasean.
Pengembanan tanaman holtikutura ini diharapkan akan bisa mendukung kebutuhan nasional di sektor komuditas bawang merah. Utamanya dalam menghadapi hari hari besar seperti bulan puasa dan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha serta hari besar besar keagamaan Islam lainnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Ir Ajib Abdullah mengatakan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam sangat antusias menerima kepercayaan pemerintah pusat itu.
“Terkait dengan program itu kami daerah sangat antusias untuk melaksanakan. Terutama program itu diharapkan bisa membantu program nasional. Kenapa program nasional itu harus dibantu? Karena pada saat hari hari besar, terutama hari raya dan puasa, biasanya harga lonjakan komoditas ini luar biasa,” katanya.
Untuk program nasional pengembangan bawang merah ini, kata Ajib, pemerintah pusat yakni Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan berupa bibit sama pupuk, juga termasuk bantuan pupuk organic. Untuk mensukseskan program ini, pihak pemerintah daerah juga akan memberikan bantuan berupa pupuk. Selain itu usaha atau persiapan yang lainnya diusahakan oleh pihak petani sendiri.
Yang menarik, kata Ajib, hasil produksi bawang merah dari program ini langsung akan dibeli oleh pemerintah pusat sendiri untuk mendukung program nasional. Dengan demikan jika misalnya terjadi lonjakan harga akan bisa ditekan dan harga bisa stabil.
Hingga saat ini, kata Ajib, pengembangan bawang merah yang telah ditanam di dua desa di dua kecamatan itu telah berusia 1 hingga dua bulan. Dan diperkirakan akan bisa panen sebelum lebaran mendatang. Ajib mengakui program ini akan sangat membantu masyarakat. Harga normalnya Rp 20 hingga 25 ribu perkilo, namun harga pada saat naik mencapai Rp 60 hingga 80 ribu perkilo.
“Pamekasan ini baru sekarang dapat kepercayaan dari pusat. Tapi kita memang sebelumnya ada banyak upaya yang dilakukan untuk mensejahterakan petani Pamekasan di bidang komoditas bawang merah ini. Pihak Pemkab menyediakan sebanyak 40 orang penyuluh untuk mensukseskan program ini,” ungkapnya.
Selain di kecamatan Waru dan Pasean, di Pamekasan sebelumnya telah ada kecamatan yang jadi pusat pengembangan bawang merah selama ini yakni di kecamatan Batu Marmar. Di kecamatan wilayah Pantura ini mayoritas warganya menjadi petani bawang merah dan pengembangan usahanya dilakukan secara mandiri. (mas)