PAMEKASAN (global-news.co.id) –Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menegaskan kabupaten yang maju bukan daerah atau kabupaten yang kaya, tapi kabupaten yang berinovasi berkolaborasi dan semua pejabatnya berkomitmen berkontribusi, yang dilandasi semangat cinta kasih memberikan yang terbaik bagi rakyatnya.
Baddrut Tamam mengungkapkan hal itu saat memberikan sambutan dalam sosialisasi pencegahan korupsi dalam rangkaian Hari Antikorupsi se Dunia (Hakorida) yang digelar kerjasama Pemkab Pamekasan dengan KPK RI, dan Launching Universal Health Coverage (UHC) di Azana Hole Jalan Jokotole Pemekasan, Senin (26/12/2022).
Baddrut Tamam mengatakan jabatan dalam pemerintahan adalah alat perjuangan. Karena itu diperlukan pemerintahan yang komitmennya untuk melayani, bersih dan berwibaya serta memiliki komitmen berinovasi untuk kemajuan daerahnya.
“Mengapa pemerintahan perlu bersih dan melayani dan komitmen berinovasi, karena negara atau daerah yang maju bukan yang kaya, tapi yang mau berinovasi berkolaborasi berkomitmen berkontribusi dilandasi cinta kasih untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat,” paparnya.
Dia menegaskan dirinya memilih menjadikan jabatan sebagai alat pengabdian, ikhtiar bersama untuk menjadikan daerah yang berdaya saing, memberikan layanan yang cepat inovatif. Pemerintah, kata dia, harus hadir tidak hanya didepan rumah rakyat tetapi hadir ditengah bahkan masuk ke dalam rumah rakyat.
Terkait dengan UHC dia mengaku sebelum program ini dilakukan, Pamekasan sudah memberikan layanan mobil Sigap kepada seluruh desa. Dengan program ini menunjukkan tingkat harapan hidup di kabupaten Pamekasan hasil penelitian BPS kini menujukkan semakin bagus.
“Selain itu perkembangan pengentasan kemiskinan di kabupaten Pamekasan progresnya positif. Di tahun 2019 kemiskinan kita 13,9%, kemudian 2020 naik menjdi 14,65%, tahun 2021 naik lagi menjadi 15,30%. Akan tetapi yang luar biasa 2022 turun menjadi 13,93%,” ungkapnya.
Kalau dibandingkan dengan sebelum pandemic dan setelah pandemic Covid 19, kata Baddrut Tamam, perkembangan kesejahteraan rakyat juga ada kenaikan positif 0,2 persen. Itu terjadi diantaranya dampak poistif dari program penciptaan pengusaha baru, bangkitnya UMKM, pemberian berbagai beasiswa, serta komitmen para kades dan lurah.
“Kalau UHC ini kita launching, total coverage ini mulai tanggal 7 Januari masyarakat sudah tidak harus mengeluarkan biaya Kesehatan bisa jadi total kemiskinan kita di 2023 akhir akan naik bisa sampai 11 %. Kalau 11 % kemiskinan di Pamekasan itu sama halnya tinggal keraknya saja,” jelasnya.
Baddrut Tamam juga mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka Pamekasan sudah mulai menurun. Agustus tahun 2021 lalu kisaran 3,61 % pengangguran laki-laki, 2,4 % perempuan. Sekarang sudah turun dan PDRB Pamekasan juga progesnya positif.
“Pamekasan ini tingkat belanja masyarakat semakin bagus, tingkat kesejahteraannya semakin bagus sebelum UHC dilaunching. Diharapkan nanti setelah UHC dijalankan kesejahteraan makin bangus. Kita kini bersaing menuju 10 besar kabupaten di Jatim yang tinggi tingkat kesejahteraannya,” ungkapnya. (mas)