PAMEKASAN (global-news.co.id) –Disperindag Pamekasan Segera menggelar zoom meeting dengan Kemenparekraf terkait konten acara yang akan dilakukan pada acara Gebyar Batik Pamekasan (GBP) yang akan digelar di Bali berbarengan kegiatan pertemuan Internasional G20, November mendatang.
Ahmad Syaifudin Kepala Disperindang Pamekasan mengatakan, dalam zoom meeting dengan Kemenparekraf itu akan dibahas tentang gambaran acara yang bisa dilakukan di Bali nanti. Hal itu untuk memastikan model kegiatan promosi yang bisa dilakukan di ajang tersebut.
“Kira kira dalam meeting itu model kegiatan di Bali nanti kayak apa? Kalau kita masuk memberikan hiburan dalam bentuk fashion show itu nanti kayak model apa? Keinginan Kemenkraf itu GBP-nya itu kayak model apa? Sehingga nanti bisa saling share dalam meeting itu,” katanya, Senin (29/8/2022).
Ahmad mengatakan jika telah diketahui model kegiatan yang pas, maka hal itu akan sangat menguntungkan bagi Pamekasan untuk bisa menggelar show batik Pamekasan di forum bergengsi tingkat internasional tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemkab Pamekasan tahun 2022 ini akan menggelar GBP di enam titik. Empat titik sudah terlaksana yakni Tuban, Malang, Probolinggo dan Jember. Salah satu diantaranya juga akan digelar di Bali mengunakan momentum pertemuan G20. GBP di Bali itu terkait dengan target promosi batik Pamekasan sekala internasional.
Ahmad melanjutkan dalam pertemuan G20 itu nanti ada dua jenis pertemuan dengan peserta yang berbeda. Pertama pertemuan para kepala negara dunia yang akan digelar pada November 2022, dan sebelumya pada bulan Oktober akan digelar pertemuan para menteri pariwisata dari semua negara peserta G20 tersebut.
“Info kami yang terakhir bahwa kalau yang terkait di bulan November itu didepannya para Kepala Negara G20, itu agak susah, karena yang hendel menangani itu dari Setneg. Yang kedua, protokolernya itu ketat, keamanannya sangat ketat, jadi kegiatan semacam hiburan dan segala macam itu agak susah,” ungkapnya.
Ahmad setuju sekalipun GBP hanya bisa tampil promosi untuk dinikmati oleh para menteri pariwisata sedunia yang jadi peserta G20. Karena itu melalui zoom meeting tersebut secara teknis pihaknya ingin tahu sejauh mana model kegiatan GBP yang disepakati dengan Kemenparekraf.
“Dari Kemenparekraf GBP-nya itu kayak model apa? Sehingga nanti bisa saling share terhadap informasi itu. Itulah yang kita bicarakan dalam zoom meting bersama Kemenparekraf hari ini. Semoga nanti ada kesepakatan, titik temu,” harapnya.
Karena itu dia juga mengaku telah mempersiapkan konsep yang bagus yang akan disampaikan dalam zoom meting bersama Kemenparekraf tersebut. Diantaranya telah mempersiapkan portopolio terkait GBP, baik dari sisi latar belakang persetujuan kegiatannya, dokumentasi baik foto dan video dari GBP yang sudah dilaksanakan sebelumnya, lengkap dengan para model dan desainernya.
“Kami sudah pastikan dari sisi desainer dan desain kami akan libatkan 6 desainer. Satu orang desainer yang sudah kita kenal yaitu Mas Emran Nawawi, 5 desainer muda berbakat Pamekasan. Nah itu mungkin nanti ada beberapa rancangan baru yang modifikasi, sekarang tinggal titik temu, “ pungkasnya. (mas)