SURABAYA (global-news.co.id) – Pemkot Surabaya bersama TNI/Polri dan tokoh masyarakat bergandeng tangan menjaga keamanan warga selama Ramadan hingga Idul Fitri 1443 Hijriah. Mulai dari pencegahan tempat Rekreasi Hiburan Umum (RHU) yang melanggar jam buka, tempat kerumunan, hingga mengantisipasi terjadinya tindak kriminalitas di jalan umum maupun perkampungan.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto, mengatakan, sesuai dengan instruksi Walikota Surabaya Eri Cahyadi, pada Ramadan tahun ini Pemkot menggelar patroli pengamanan gabungan. Patroli itu dimulai pukul 20.00 WIB hingga 23.00 WIB bersama TNI/Polri dan patroli khusus Satpol PP Tim Asuhan Rembulan dimulai pukul 23.00 WIB hingga 04.00 WIB.
“Kegiatan pengamanan Satpol PP ada tiga. Nanti tim satu ikut gabungan Polrestabes Surabaya, kemudian tim dua ikut Polres Pelabuhan Tanjung Perak, kemudian terakhir, pukul 23.00 WIB sampai 04.00 itu Tim Asuhan Rembulan bergerak,” kata Eddy, Senin (4/4).
Eddy menyampaikan, sasaran dalam kegiatan ini di antaranya l RHU bandel yang melampaui ketentuan jam buka, kedua mencegah adanya aktivitas warga setelah pelaksanaan salat tarawih seperti orang yang nongkrong hingga larut malam, balap sepeda, main bola di jalan dan lain sebagainya.
“Kalau ada RHU yang nyolong-nyolong itu pasti kita bubarkan. Apalagi setelah tarawih hingga menjelang subuh masih ada orang kumpul-kumpul, nongkrong-nongkrong di pinggir jalan, main bola di jalan, balap sepeda itu kita bubarkan kita arahkan untuk pulang,” ujar Eddy.
Ia mengungkapkan, Tim Asuhan Rembulan itu akan memberikan arahan kepada remaja atau anak-anak yang nekat keluar pada saat malam hari. Pengarahan itu akan dilakukan secara humanis dengan cara bagi-bagi sahur gratis selama operasi berlangsung, setelah itu Tim Asuhan Rembulan meminta mereka pulang.
“Nanti kami ajak makan sahur gratis sembari kita edukasi, kemudian kami arahkan pulang,” imbuhnya.
Sedangkan guna mencegah terjadinya tawuran, Eddy mengaku telah membuat surat edaran kepada camat dan lurah yang isinya adalah meminta patroli tiga pilar di wilayahnya masing-masing. Kedua, agar mengomunikasikan kepada tokoh masyarakat, ketua RT/RW dan termasuk tokoh agama untuk mencegah kelompok atau anak-anak yang melakukan aktivitas di malam hari saat Ramadan.
“Sesuai arahan Bapak Walikota, Satpol PP Kota Surabaya diminta berkolaborasi dengan berbagai pihak. Karena Pemkot tidak berjalan sendiri, harus melibatkan tokoh masyarakat, RT/RW, tokoh agama, takmir masjid dan organisasi seperti NU atau Muhammadiyah guna mencegah anak-anak beraktivitas hal-hal yang melanggar aturan,” kata dia. (pur)