SURABAYA (global-news.co.id) – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, mengapresiasi kegiatan Workshop Pasar Digital UMKM Indonesia (Padi) yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jatim berkolaborasi dengan BUMN.
Arumi mengatakan jika semua UMKM berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam berwirausaha dan memasarkan produknya sehingga naik kelas.
“Harapannya bersama Padi akan naik kelas, punya usaha karena zaman sekarang selalu ada solusi, baik permodalan pemasaran dan kolaborasi dengan pihak-pihak yang kompeten,” kata Arumi saat membuka acara workshop di Kantor Koperasi dan UMKM Jatim, Senin (7/3).
Ia juga mengingatkan agar UMKM tidak berhenti belajar, salah satunya dengan mengikuti kegiatan workshop sehingga pemasaran produk bisa menjangkau target pasar yang lebih luas.
Apalagi, lanjut Arumi, pengalaman selama dua tahun menghadapi pendemi pahit getirnya menjalankan usaha, langkah untuk bisa survive dengan menggunakan platform digital.
“Berdasarkan perkembangan UMKM di Jawa Timur cukup banyak yang sukses naik kelas, yang dulunya jualan antar tetangga lalu diperhatikan packaging-nya. Kemudian diurus PIRT, BPOM lalu bertahap ke sertifikat halal. Dari yang tidak punya pegawai, menjadi punya pegawai. Diawali dari antar tetangga lanjut antar desa, antar kabupaten lalu ekspor, ini yang kita bilang naik kelas seperti itu,” kata Arumi.
Lewat pembelajaran ini maka platform digital harus digencarkan. “Jangan hanya mengikuti tapi harus benar-benar diterapkan, ya!” kata Arumi kepada para peserta.
Selain itu, ia mengingatkan dengan pesatnya digitalisasi maka pelaku usaha harus bisa bertanggung jawab pada produknya.
“Pembeli tanpa memegang fisik barang pasti punya ekspetasi bahwa barang yang dilihat sama dengan yang ada di layar. Jadi produknya harus benar-benar diakurasi,” ujarnya.
Untuk itu, istri Wakil Gubenur Jawa Timur ini menekankan pada Hipmi untuk benar-benar melakukan akurasi barang sebelum dilempar ke pasar digital. “Jangan sampai barang yang datang tidak sesuai ekspetasi, ini tugas Hipmi,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Yusuf Karim Ungsi, selaku Panitia Pelaksana Workshop mengatakan, Hipmi ini ibarat ‘adik’ dari Kadin, sebab di Kadin ada pengembangan SDM dan kurasinya.
Yusuf berharap dengan diadakannya acara ini di Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, bisa membuat para UMKM di Provinsi Jawa Timur ini bisa naik kelas serta bisa menjadi mitra BUMN sehingga meningkatkan penjualan produk dan jasa yang ditawarkan.
“Kami siap mengawal teman-teman UMKM naik kelas dengan dukungan informasi akurat, agar terarah kepada UMKM yang belum pernah melakukan ekspor namun memiliki komitmen ekspor,” kata Yusuf. (kmf, jtm)