SURABAYA (global-news.co.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau warga di Pulau Madura lebih hemat memanfaatkan energi listrik. Hal ini untuk mengantisipasi gangguan meluas menyusul terjadinya masalah pada penghantar 150 kV Ujung – Bangkalan.
“Ini untuk mengurangi dampak pemadaman, utamanya di sektor rumah tangga dan industri,” ujar Khofifah di sela meninjau lokasi terjadinya gangguan di Jembatan Suramadu, Senin (28/2) sore.
Caranya, kata gubernur, melalui penghematan penggunaan lampu atau alat elektronik yang tidak penting digunakan serta pemanfaatan genset bagi sektor industri.
Pasokan listrik ke wilayah Madura selama beberapa hari ini terganggu sehingga memaksa PLN melakukan pemadaman secara bergilir di sejumlah titik di kawasan setempat.
“Pemadaman ini tentunya di luar keinginan kita, namun hal ini harus dimaklumi karena terkait masalah teknis. Mohon masyarakat dapat bersabar,” ucap dia.
“Dengan mengurangi beban pemakaian listrik tentunya diharapkan daya listrik sekarang bisa mencukupi dan tidak perlu melakukan pemadaman di wilayah luas lagi,” kata Khofifah.
Sementara itu, gubernur meninjau lokasi terjadinya gangguan di Jembatan Suramadu didampingi GM PLN UID Jatim Lasiran, GM PLN UIT JBM Didik Fauzi Dakhlan, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron, dan Kepala Dinas ESDM Jatim, Nurkholis.
Saat ini, kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut, PLN tengah berupaya keras mengatasi masalah pemadaman listrik ini dan tengah dilakukan penormalan.
Sembari menunggu perbaikan kabel atau jaringan, Gubernur Khofifah menjelaskan PLN melakukan pembagian beban atau pemadaman bergilir di Pulau Madura.
Namun, lanjut dia, PLN akan memberikan dukungan genset mobile untuk pondok pesantren dan tempat ibadah yang menyelenggarakan acara peringatan Isra Mi’raj.
Total 73 unit genset dengan kapasitas 4.367,60 kVA dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah disiagakan di “Pulau Garam” itu.
“Dari kekurangan beban sebesar kurang lebih 40MW akan dinyalakan secara bertahap secepat mungkin. PLN juga sudah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat akan ketidaknyamanan ini,” kata dia.
“Jadi sekali lagi mohon agar masyarakat Madura dapat bersabar dan kita doakan semoga proses pemulihan dapat segera tercapai 100 persen,” tambah Khofifah. (fan)