SURABAYA (global-news.co.id) – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan urban farming atau pertanian perkotaan menjadi salah satu solusi warga Kota Pahlawan di saat hargai cabai naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
“Kami mencermati kenaikan harga cabe itu. Pemkot Surabaya juga telah menggelar operasi pasar di 31 kecamatan di mana salah satu komoditinya adalah cabai,” kata Wakil Wali Kota (Wawali) Armuji di Surabaya, Sabtu (11/12).
Menurut dia, memang menjadi siklusnya saat pergantian musim bertepatan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru, selain itu turunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menyebabkan permintaan cabai tinggi karena restoran sudah buka kembali.
Armuji juga mengajak agar warga masyarakat menerapkan urban farming atau mengoptimalkan lahan-lahan yang ada di sekitar rumah untuk bisa ditanami tanaman pangan produktif seperti cabai, terong, buah-buahan dan sayur mayur.
“Nanti bibitnya akan disediakan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surabaya. Dengan begitu, kemandirian pangan kita akan lebih terjaga. Tidak butuh lahan luas ada yang menggunakan pot bisa tumbuh seperti cabai,” katanya.
Ia mengaku, urban farming sudah menjadi aktivitas rutin dirinya. Selama ini, ia juga merawat tanaman produktif di halaman rumahnya di antaranya alpukat, jambu, kelengkeng, sayur-mayur dan tomat.
“Sebelum berangkat kerja selalu, saya menengok dan merawat dahulu tanaman di halaman kalau panen ‘kan bisa dibagi ke warga sekitar,” katanya.
Armuji menjelaskan, memasuki minggu keempat November 2021, harga cabai rawit, cabai merah besar, maupun cabai merah keriting di berbagai pasar rakyat di Jawa Timur fluktuatif cenderung mulai merangkak naik.
Menurut data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Disperindag Jawa Timur, rata-rata harga untuk cabai rawit Rp20.500/kg, cabai merah besar keriting Rp32.000/kg dan cabai merah besar biasa Rp32.000/kg.
Sedangkan harga cabai di Pasar Pabean Surabaya, kenaikan harga menembus hingga 200 persen. Seperti halnya cabai rawit harga yang dijual Rp40 ribu–Rp45 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp12 ribu–Rp15 ribu per kilogram. Harga 1 kilogram cabai merah naik dari Rp12 ribu menjadi Rp30 ribu.
“Faktor cuaca menjadi salah satu penyebab kenaikan harga. Musim hujan mengakibatkan keterlambatan jadwal panen di daerah distributor yaitu, Madura, Probolinggo, dan Lamongan,” ujarnya. (pur)