LUMAJANG (global-news.co.id) –
Pondok Pesantren Ulul Albab Candipuro menjadi salah satu contoh bhakti pesantren untuk negeri. Ponpes ini langsung bergerak mendirikan Posko tanggap darurat di lingkungan pesantren sejak awal erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember lalu.
“Awalnya kami menampung wali santri, tetapi masyarakat umum juga ke sini, alhamdulillah ini yang pesantren bisa berikan untuk bangsa, kita hanya bisa membantu fasilitasi tempat dan kebutuhan pengungsi,” ujar Dewan Pengasuh, KH Fahrur Rozi saat dimintai keterangan, Sabtu (18/12).
Ia menjelaskan, ada sekitar 294 pengungsi yang mayoritas berasal dari Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Candipuro. Tiap harinya, melalui dapur umum di Ponpesnya menyediakan sekitar 2.100 makanan untuk pengungsi, relawan dan santri.
“Kami ini juga bertanggungjawab terhadap 76 santri yang terancam berhenti kalau tidak disikapi, minimal mondok dan sekolahnya dalam 4 bulan ke depan itu terjamin di saat orangtuanya sibuk dengan rumah baru,” katanya.
Untuk menampung para pengungsi dan relawan yang berjaga, ia menggunakan 13 ruang kelas dan fasilitas pondok pesantren. Sementara untuk mencukupi kebutuhan pengungsi ia bersyukur stok logistik sumbangan dari para donatur datang silih berganti. “InsyaAllah aman kita banyak relawan, banyak donatur, banyak yang membantu,” imbuhnya. (kmf, uja)