LUMAJANG (global-news.co.id) – Presiden Joko Widodo berencana merelokasi lebih dari 2.000 rumah warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Relokasi dilakukan karena rumah-rumah itu terdampak erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (7/12).
Jokowi mengatakan relokasi akan dilakukan setelah keadaan membaik. Saat ini, pemerintah berfokus menangani korban luka dan mencari korban hilang.
“Kemungkinan relokasi dari tempat-tempat yang kita perkirakan berbahaya untuk dihuni kembali. Tadi saya dapat laporan kurang lebih 2.000-an rumah,” kata Jokowi di Lumajang, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (7/12).
Jokowi menyampaikan pemerintah masih mengkaji lokasi baru untuk warga. Ia berjanji akan segera menuntaskan relokasi ini dalam waktu singkat.
Pada kunjungan itu, Jokowi juga mengecek kondisi warga yang terdampak erupsi Semeru. Dia mendatangi tenda-tenda pengungsian untuk menyapa warga.
“Tadi di lokasi pengungsi, saya juga ingin memastikan bahwa dengan pengungsi tertangani dengan baik, yang berkaitan dengan konsumsi, kesehatan, air bersih, saya kira kondisinya mulai membaik,” ujarnya.
Jokowi tak lupa menyampaikan duka cita yang mendalam kepada korban dan keluarga korban erupsi Semeru. Ia berharap semua bisa segera pulih.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah tengah mengkaji membuat jembatan darurat sementara untuk menghubungkan jalur Lumajang-Malang yang terputus.
“Maksudnya agar terhubung antara Malang dengan Lumajang terutama untuk penanganan korban,” ujar Muhadjir dalam keterangan resminya yang dikutip Selasa (7/12).
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12) meruntuhkan Jembatan Gladak Perak yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur. Akibat terputusnya jalur itu, daerah Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang hanya bisa diakses dari Malang.
Muhadjir menjelaskan jembatan darurat yang rencananya akan dibangun berupa jembatan bailey. Jembatan ini merupakan penghubung sementara yang biasa digunakan untuk perang oleh TNI. Akan tetapi, setelah dicek, menurutnya kondisi medan yang cukup parah membuat pembangunan kemungkinan akan sangat berat.
“Tapi tadi dicek oleh Yonzipur 5 yang ada di Malang kemungkinan sangat berat untuk dibangun,” kata Muhadjir.
Sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi, Sabtu (4/12). Erupsi masih terus terjadi hingga hari ini. Warga diminta tetap waspada usai Semeru erupsi tiga kali hari ini.
Akibat erupsi akhir pekan lalu, 2.004 orang warga Lumajang harus mengungsi. Sebanyak 22 orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut. Sementara itu, 27 orang masih dinyatakan hilang. (cnn, ins)