SURABAYA (global-news.co.id) –
Pemkot Surabaya terus mendorong warganya peduli terhadap lingkungan. Hingga, terbentuklah beberapa Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menggagas pekarangan pangan lestari.
Salah satu KWT itu bernama Dorang Cinta yang ada di RT 10 RW 03 Jl Ikan Dorang Baru 1, Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan, Surabaya.
Setelah dikembangkan beberapa bulan, akhirnya kampung ini berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Selain kampung ini, ada sembilan kampung lainnya yang juga mendapatkan penghargaan Proklim dari KLHK.
“Alhamdulillah hari ini saya bisa berkunjung kembali ke sini sekaligus panen sayur hidroponik, karena memang di sini banyak budidaya sayur dengan hidroponik,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Suharto Wardoyo, saat panen sayur hidroponik di KWT Dorang Cinta itu, Kamis (25/11).
Anang–sapaan Suharto Wardoyo–bersyukur karena 10 kampung di Surabaya berhasil mendapatkan penghargaan Proklim. Dan KWT Dorang Cinta itu berhasil mendapatkan penghargaan Proklim Utama.
“Tentunya tempat ini bisa dijadikan percontohan bagi RW-RW lainnya di Kota Surabaya. Saat ini sudah banyak juga yang studi banding ke Surabaya, ke RW-RW yang mendapatkan penghargaan Proklim ini,” kata dia.
Anang juga memastikan pekarangan pangan lestari semacam ini merupakan sinergi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemkot Surabaya, dan partisipasi aktif masyarakat dalam mengembangkan ekosistem lingkungan sekitarnya. “Tentunya kami di pemkot akan terus mendorong terciptanya kampung-kampung semacam ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pangan DKPP Kota Surabaya, Evi Darmayanti, menjelaskan di Kota Surabaya ada lima Kelompok Wanita Tani dan satu Kelompok Tani yang dibina langsung oleh DKPP Kota Surabaya. Salah satu KWT itu adalah Dorang Cinta yang secara intensif didampingi oleh DKPP Surabaya.
“Nah, di Dorang Cinta ini ada 30 anggota yang aktif dan semuanya wanita. Mereka sangat semangat dalam bertani, menanam sayur mayur di samping Balai RW-nya,” kata Evi.
Ia juga memastikan DKPP mendampingi mulai awal hingga akhir, yaitu mulai membangun tempat KWT Dorang Cinta, menanam sayur mayurnya dengan hidroponik, dan tanaman lainnya. “Bahkan, kita juga dampingi mulai kapan harus disiram, dipupuk hingga boleh dipanen,” tegasnya.
Ketua Kelompok Wanita Tani Dorang Cinta, Vivi Oktavianti, bersyukur karena pada hari ini bisa panen sayur bersama dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup beserta jajarannya. Khusus hari ini, ia mengaku panen pakcoy hidroponik, selada kriting, dan kubis organik, cabai, terong, dan juga tomat.
“Di tempat ini juga ada cabai besar dan cabai kecil, ada juga aquaponik untuk budidaya lele dan ikan nila. Bahkan, di sini ada tomat dan terong yang kami kembangkan dengan dutch bucket,” imbuhnya.
Evi juga menjelaskan asal muasal kelompoknya itu. Awalnya, pada saat masa pandemi Covid-19, DKPP menawarkan membentuk kelompok tani wanita, karena pada saat itu banyak ibu-ibu yang tidak punya kegiatan dan banyak pula yang hobi bertani, akhirnya terbentuklah kelompok tani wanita ini.
“Ini untuk mengisi waktu luang kami. Memang awalnya banyak tantangan, tapi kita berikan reward supaya ibu-ibu terus semangat bertani. Alhamdulillah hari ini para anggota sudah semangat semuanya. Apalagi sudah dapat penghargaan dari KLHK, ini tentu menambah semangat kami terus berkarya,” kata dia. (pur)