PROBOLINGGO (global-news.co.id) – Sejumlah destinasi wisata yang ada di Kabupaten Probolinggo sudah mulai dibuka. Itu terjadi sejak masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. Meski demikian, pembukaan sejumlah destinasi wisata itu diikuti dengan sejumlah aturan yang sangat ketat demi mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.
“Demi mendukung pembukaan kembali destinasi di Kabupaten Probolinggo, kita sudah siapkan semua infrastruktur termasuk tempat cuci tangan, garis jarak pembatas dan kebersihan,” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto.
Sehubungan dengan masuk di level 2, kata Sugeng, semua wisata sudah bisa dibuka dengan kuota 25 persen. Namun ada beberapa persyaratan yang harus dilakukan mulai dari wajib memakai masker dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
“Secara perlahan-lahan akan kita persiapkan aplikasi PeduliLindungi ini di seluruh destinasi wisata yang ada di Kabupaten Probolinggo. Termasuk di semua restoran, hotel dan cafe kita wajibkan ada aplikasi PeduliLindungi dalam rangka memastikan bahwa pengunjung wisata sudah tervaksin dan kondisi sehat,” tuturnya.
Menurut Sugeng, aturan ini berlaku di semua destinasi yang ada di Kabupaten Probolinggo. Semua sama wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan memakai aplikasi PeduliLindungi.
“Untuk sosialisasi terkait aturan ini sudah kami lakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Sebab kami kebetulan sudah bersiap cukup lama untuk reaktivasi ini melalui keberadaan Laskar Waras atau Patriot Sehat yang kita ciptakan agar bisa menjadi role model dan menyampaikan langsung kepada PKL dan wisatawan yang mau berkunjung ke destinasi wisata,” kata dia.
Sugeng menambahkan konsep pariwisata tahun ini berbeda dengan tahun kemarin. Pariwisata tahun ini harapannya meskipun jumlahnya terbatas tetapi berkualitas. Dalam artian mereka dipastikan orang-orang yang berkarakter sehat dan selalu mematuhi protokol kesehatan.
“Saya menghimbau kepada seluruh pengelola jasa usaha wisata agar tetap mematuhi protokol kesehatan, selalu koordinasi dengan Satgas Covid-19, baik desa maupun kecamatan manakala ada persoalan di lapangan,” ujar Sugeng. (ins, oli)