BANYUWANGI (global-news.co.id) – Aktivitas vaksinasi Covid-19 di Banyuwangi terus dipacu guna melindungi warga dari virus asal Tiongkok itu. Tercatat dari minggu ke minggu ada peningkatan jumlah vaksinasi di kabupaten ujung timur Pulau Jawa tersebut.
Data Dinas Kesehatan Banyuwangi, pada 23-29 Agustus, terdapat 65.339 orang divaksin atau 9.334 orang divaksin setiap hari di Banyuwangi pada pekan itu. Peningkatan terjadi pada satu pekan terakhir, 30 Agustus hingga 5 September, yang jumlahnya mencapai 90.128 orang alias rata-rata 12.875 orang tiap hari. Jumlah 90.128 orang per pekan itu tercatat sebagai capaian tertinggi kedua di Jatim.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan, vaksinasi akan terus ditingkatkan. Cakupan maupun luasannya terus dipacu dengan berbagai metode, mulai di faskes, jemput bola, maupun pos vaksinasi yang dibuka di balai-balai desa, pesantren, maupun sekolah.
“Semua itu berkat kerja keras tenaga kesehatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI, Polri, ormas, parpol, relawan, dan tentu semua warga yang antusias divaksin. Kepada mereka semua, Banyuwangi berterima kasih,” ujar Ipuk, Senin (6/9).
Dalam satu hari kemarin, Ipuk meninjau pelaksanaan vaksinasi di Desa Pengantigan, Kecamatan Rogojampi dan Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.
Ipuk menambahkan, rekrutmen relawan oleh Pemkab Banyuwangi juga ikut mendorong percepatan vaksinasi. Sebanyak 54 relawan yang diterjunkan mulai 3 September 2021 bergerak membantu vaksinasi di pesantren, sekolah, dan titik-titik lainnya.
Tercatat 3-5 September, Banyuwangi memvaksin 28.629 orang atau rata-rata harian 14.314 orang. “Kita memang rekrut relawan nakes untuk membantu nakes yang sudah ada, baik dari pemkab, TNI, maupun Polri. Jika stok vaksin konsisten tersedia, Insya Allah bisa terus meningkat capaian hariannya,” ujar dia.
Ipuk mengatakan kerja sama yang terjalin selama ini harus terus ditingkatkan karena cakupan vaksinasi di Banyuwangi masih belum selesai. “Per 5 September, 588.100 warga yang telah divaksin dosis 1, atau setara 43,88 persen dari target 1,3 juta warga. Vaksin 2 juga terus kami lakukan,” kata Ipuk.
Kepala Dinas Kesehatan dr Widji Lestariono menjelaskan, saat ini pelaksanaan vaksin berlangsung relatif cepat. Karena dibantu tim relawan. Selain mempercepat pelaksanaan, adanya tim relawan ini sangat membantu kerja tenaga kesehatan.
“Karena tidak mengganggu jadwal vaksinasi yang telah ditetapkan puskemas sebelumnya. Jadi, jadwal vaskin di luar puskemas bisa di-handle oleh tim relawan,” kata Rio–sapaan akrabnya.
Tim relawan nakes ini sifatnya mobil. Sewaktu-waktu Puskesmas atau rumah sakit membutuhkan tenaga, tim relawan akan diberangkatkan. Tim ini akan bergerak sesuai penugasan. “Kita siapkan home base-nya. Hari itu ada penugasan, serentak tim relawan berangkat, baik untuk testing, tracing, maupun vaksinasi,” ujarnya. (ayu, ins)