SURABAYA (global-news.co.id) – Cabang olahraga (cabor) atletik merupakan salah satu andalan Jawa Timur mendulang medali di PON XX Papua, 2-15 Oktober 2021.
Sebagai salah satu lumbung medali emas Jawa Timur (Jatim), atlet atletik diharapkan menjaga kondisi jelang pelaksanaan Pekan Olahrara Nasional (PON) XX di Papua. Mereka bahkan diminta menjauhi kerumunan. Bahkan diimbau untuk tidak jalan-jalan ke mal. Sebab multieven terbesar di Indonesia itu akan dimulai dalam hitungan minggu.
Cabor atletik akan dipertandingkan di Stadion Atletik Mimika. Venue ini terletak di kawasan Mimika Sport Complex. Berkekuatan lebih dari 30 atlet, tim atletik Jatim ditarget enam medali emas oleh KONI Jatim. Target itu selaras dengan hasil di PON XIX di Jawa Barat dan Kejuaraan Nasional (Kejurnas)
“Kalau semuanya berjalan sesuai rencana, kami bisa meraih enam medali emas dari nomor lempar dan nomor lari,” ucap Nurhasan, manajer tim atletik sekaligus Ketua Pengprov PASI Jatim.
“PASI dan KONI Jatim sudah mempersiapkan diri sesuai harapan masyarakat Jawa Timur dan Gubernur. Kami berkomitmnen menjaga harapan itu,” imbuhnya. Dalam beberapa pekan terakhir Nurhasan gencar menyambangi sentra pelatihan atlet atletik Jatim, yakni di Malang, Tulungagung, Surabaya, dan Sidoarjo.
Ketua PASI Jatim itu juga menyambangi atlet Jatim yang berlatih di Kediri. “Selain memberi motivasi, juga mengontrol latihan mereka selama ini. Juga melihat persiapan terakhir teman-teman. Sebab atletik Jatim akan berangkat ke Papua pada 29 September nanti,” ungkap Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu.
Saat bersua para atlet Jatim, Nurhasan mewanti-wanti untuk menjaga kondisi. Semuanya harus sehat agar bisa tampil maksimal di PON. Tak lupa ia juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan. Sebab, jika sampai ada yang terpapar Covid-19 di masa-masa krusial, kerja keras di latihan menjadi sia-sia.
“Mereka sudah mempersiapkan diri selama lebih dari empat tahun. Jangan sampai ada yang terpapar Covid-19 saat akan bertanding di PON. Ini penting. Harus tetap tangguh dan harus waspada. Untuk sementara jangan main ke mal dulu. Kalau terpapar, risikonya bisa fatal,” kata Nurhasan.
Pihaknya juga mempersiapkan bonus khusus bagi para peraih medali emas. ‘Vitamin’ tambahan ini bisa menggantikan program bonus mentas yang terpaksa dihapus KONI Jatim karena keterbatasan anggaran. (jtm, edt)