BOJONEGORO (global-news.co.id) – Varian Covid-19 dari India atau varian delta telah masuk ke Jawa Timur, salah satunya Bojonegoro. Varian India ini baru diketahui setelah ada warga Bojonegoro terjaring tes swab antigen di Jembatan Suramadu.
Semula warga Bojonegoro ini terjaring swab antigen saat penyekatan Suramadu bersama 13 rekannya. Kesemuanya terjaring usai ziarah ke Bangkalan, Madura. Namun dari 14 warga Bojonegoro, ada salah satu yang positif Covid-19.
Akhirnya, pria berusia 54 tahun ini dirawat di RS Lapangan Indrapura (RSLI) selama satu minggu. Namun, pria tersebut dijemput keluarganya karena alasan satu hal yang mendesak. Dengan syarat tetap berkomunikasi dengan RS di Bojonegoro. Karena varian baru, akhirnya dia harus kembali dirawat di RSUD dr Sosodoro Bojonegoro.
Jubir sekaligus Humas Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Bojonegoro, Masirin mengatakan, pasien Covid-19 varian delta itu telah mendapatkan perawatan yang baik. Baik di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, maupun di RSUD Bojonegoro. “Kondisi pasien Covid-19 varian baru B16172 baik-baik saja. Masih di ruang Blok H,” jelas Masirin, Rabu (16/6/2021).
Masirin menambahkan, istri pasien tersebut juga positif Covid-19 setelah menjalani swab PCR di salah satu rumah sakit di Bojonegoro. Yang bersangkutan tes swab PCR satu hari setelah mendengar kabar suaminya positif Covid-19.
“Kemungkinan karena istri kontak erat dengan suaminya sebelum berangkat pergi ziarah. Karena saat jemput suami juga tidak ikut,” imbuh Masirin.
Terpisah, Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah meminta semua pihak serius terhadap penanganan Covid-19. “Virus Corona Varian India itu sudah masuk di Indonesia, salah satunya ada di Bojonegoro. Jadi Corona jenis itu terindikasi ada di Bojonegoro. Saya minta semuanya serius terhadap penanganan Covid-19 ini,” tutur Bupati, dalam acara Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa untuk Pengurus RT dan RW di Balai Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Rabu (16/06/2021).
Pada kesempatan tersebut, Bupati meminta agar seluruh masyarakat di Kabupaten Bojonegoro tetap disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Dirinya juga meminta kepada Ketua RT dan RW serta Kepala Desa agar berada di garis depan dalam pelaksanaan protokol kesehatan, sebagai upaya pencegahan penularan virus Corona. “Laksanakan operasi yustisi, kafe-kafe dan warung tidak boleh buka sampai malam. Tidak boleh ada kerumunan massa,” tutur Bupati Anna.
Bupati juga mengungkapkan bahwa di Provinsi Jawa Tengah saat jumlah ini warga yang terpapar Covid-19 cukup tinggi, dan tidak sedikit yang meninggal dunia setiap hari. Untuk itu Bupati meminta kepada Kepala Desa agar kembali melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di tingkat desa. “Saya minta soal PPKM Skala Mikro kembali digiatkan sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 ini,” tutur Bupati Anna Muawanah. sir, ins