BARCELONA (global-news.co.id)-Dipecatnya Quique Setien sebagai pelatih Barcelona membuat tim asal Catalunya Spanyol ini harus mencari sosok baru sebagai juru taktik tim. Ronald Koeman adalah kandidat kuat untuk mengisi posisi kosong tersebut.
Koeman sendiri mengaku menjadi pelatih Barcelona adalah mimpinya yang bisa segera menjadi kenyataan. Ia pernah mengaku punya klausul bebas kontrak dengan KNVB untuk melatih Barcelona, namun ketika itu fokusnya adalah membawa timnas Belanda berjaya di Euro 2020.
Akan tetapi, pesta sepakbola terbesar di Benua Biru tersebut dimundurkan ke tahun depan karena pandemi Covid-19 dan bagi Koeman godaan memimpin Azulgrana sulit untuk ditolak.
“Saya tidak menyangka situasi berubah begitu cepat,” bukanya pada FOX Sports. “Sangat mengejutkan tetapi Barcelona adalah satu-satunya klub yang tertera di klausul bebas kontrak saya. Kabar buruk untuk KNVB, tetapi situasinya memang tidak terduga.”
Barca belum memastikan adanya kesepakatan dengan Koeman. Hingga semuanya resmi, mantan bos Ajax dan Everton tersebut enggan berspekulasi soal masa depannya.
“Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Dengan penuh rasa hormat, tidak ada yang bisa dibicarakan pada titik ini,” cetusnya di NOS.
“Tentu saja saya berminat melatih Barcelona, tetapi sekarang bukan momen yang tepat (untuk membahasnya). Belum ada kejelasan, tetapi ya saya terbuka dengan kesempatan itu.”
“Belum ada kesepakatan apapun. Tidak ada yang pasti hingga semua diselesaikan. Ketika itu terjadi, maka mimpi telah menjadi kenyataan.”
Koeman jadi pelatih kepala timnas Belanda sejak Februari 2018 dengan menorehkan 11 kemenangan dari 20 pertandingan dan membawa negaranya meraih posisi runner-up di UEFA Nations League 2019.
Bagi Blaugrana, Koeman sosok yang tidak asing lagi. Mantan bek asal Belanda ini adalah bagian dari Dream Team Barcelona yang dilatih Johan Cruyff pada era 1990-an. Bersama pemain-pemain top lainnya macam Hristo Stoichkov, Pep Guardiola, dan Romario, Ronald Koeman membawa Barcelona mendominasi Liga Spanyol pada selang 1991-1994.
Koeman juga merupakan pencetak gol penentu kemenangan Barcelona atas Sampdoria saat merebut trofi Liga Champions untuk pertama kalinya pada 1992. Dilihat dari nilai romansa, penunjukan Ronald Koeman menjadi pelatih pengganti Quique Setien memang sangat ideal.
Apalagi sebagai mantan pemain Belanda, Koeman pastinya sangat akrab dengan Total Football, yang sering dikaitkan dengan filosofi tiki-taka Barcelona.
Akan tetapi, sebagai pelatih, karier Koeman tidak semulus semasa dia menjadi pemain. Koeman beberapa kali diberhentikan klub karena pencapaiannya tak memuaskan. Memulai karier melatih sebagai asisten di timnas Belanda dan Barcelona, Koeman pertama kali menjadi pelatih kepala di Vitesse pada 2000-2001. Dia ketika itu sukses karena Vitesse dibawa lolos ke Piala UEFA dengan bujet yang terbatas.
Koeman kemudian melatih mantan klubnya, Ajax Amsterdam, mulai musim 2001-2002. Sempat sukses pada tahun-tahun pertama, Ajax kemudian menurun sampai akhirnya Koeman mengundurkan diri pada Februari 2005.
Pindah ke Benfica, Koeman juga kurang sukses. Dia tidak menyelesaikan kontrak selama dua tahun dan memutuskan hengkang ke PSV. Koeman memang bisa menjadi juara Liga Belanda, tetapi performa PSV anjlok pada putaran kedua kompetisi.
Koeman hengkang lagi, kali ini ke Valencia. Sempat menjadi juara Copa Del Rey, Valencia terpuruk ke posisi 15 klaseme Liga Spanyol. Koeman pun tidak menyelesaikan musim 2007-2008 karena dipecat pada April 2008. AZ Alkmaar menjadi pelabuhan berikutnya bagi Koeman pada musim 2008-2009. Akan tetapi, setelah kalah 7 kali dalam 16 laga pertama Liga Belanda musim itu, Koeman diberhentikan pada Desember 2009. Setelah sempat menganggur, Koeman menangani mantan klubnya yang lain, Feyenoord Rotterdam. Tidak meraih apa-apa di Feyenoord, Ronald Koeman pindah lagi ke klub Liga Inggris, Southampton.
Dia sukses dengan membawa Southampton mencapai posisi finis (6) dan perolehan poin terbanyak (63) sepanjang sejarah klub di Premier League pada 2015-2016. Koeman pindah ke Everton pada 2016 dengan dirinya dikontrak selama 3 tahun. Sempat menjanjikan pada musim pertama, Koeman kemudian diberi bujet belanja terbesar sepanjang sejarah Everton di musim berikutnya. Koeman menghabiskan tak kurang dari 150 juta pound untuk berbelanja pemain baru utuk musim 2017-2018. Namun, Koeman sudah dipecat pada Oktober 2017 karena Everton masuk ke zona degradasi. Tim nasional Belanda kemudian merekrut Koeman untuk menggantikan Dick Advocaat yang gagal meloloskan Oranje ke Piala Dunia 2018.