SURABAYA (global-news.co.id)–Pandemi corona atau COVID-19 yang tengah mewabah di dunia termasuk Indonesia saat ini menyebabkan beberapa mahasiswa perantau kesulitan untuk pulang ke kampung halaman. Berangkat dari permasalahan tersebut, Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Ditmawa ITS) membentuk sebuah program sebagai wujud kepedulian yaitu Ditmawa untuk Bantuan Transportasi Mudik Mahasiswa (DutaMuda).
Seperti yang telah diketahui, seluruh perguruan tinggi di Indonesia, termasuk ITS, mengambil langkah untuk meliburkan mahasiswanya beraktivitas di kampus demi mencegah penyebaran COVID-19. Usai pengumuman tersebut beredar, para mahasiswa ITS berbondong-bondong pulang ke kampung halaman masing-masing. Meski begitu, sebanyak 2.000 mahasiswa perantau dari 20.000 mahasiswa ITS masih bertahan di sekitar lingkungan kampus ITS karena beberapa hal.
Ketua Satuan Tugas DutaMuda, Arief Abdurrakhman ST, MT menuturkan, tim DutaMuda dibantu oleh Ditmawa ITS menyusun langkah yang strategis dan komprehensif dalam pelaksanaannya. Pertama, tim DutaMuda membuat jadwal mengenai database mahasiswa melalui Ketua Himpunan (Kahima). Selanjutnya, setiap Kahima akan mengkoordinasikan kepada Komandan Tingkat. “Dalam waktu empat hari, data-data mahasiswa yang ingin pulang sudah terhimpun dengan baik,” ujarnya, Jumat (3/4/2020).
Arief melanjutkan, dari 2.000 mahasiswa perantau yang terdata, terdapat 46 mahasiswa yang hendak pulang dengan menggunakan kendaraan umum. Mahasiswa yang rencananya menggunakan kendaraan umum inilah yang difasilitasi dengan kendaraan dari ITS dan diantarkan sampai ke depan rumah. “Namun, akibat kondisi yang semakin dinamis dan tak menentu, kini hanya tersisa 17 orang mahasiswa yang mengikuti program DutaMuda ini,” ungkapnya.
Arief menggarisbawahi bahwa kegiatan ini tidak menentang kebijakan pemerintah untuk tidak mudik. Pasalnya, mahasiswa-mahasiswa tersebut juga telah diperiksa melalui self assessment, kemudian diverifikasi oleh Medical Center ITS, dan disahkan oleh Ditmawa ITS. “Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa mereka dalam keadaan sehat dan tidak berisiko ketika pulang kampung,” terang dosen yang juga menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Pengembangan Kewirausahaan dan Karir Mahasiswa ITS.
Selanjutnya, tim DutaMuda menurunkan lima armada yang akan ditugaskan ke setiap rute perjalanan. Pertama adalah rute menuju Jombang, yang kedua adalah Probolinggo, dan ketiga yaitu Magelang dan Kebumen. Sedang yang keempat adalah rute Pekalongan, Karawang, Depok, Tangerang, dan Jakarta. “Sedangkan rute terakhir yaitu Bojonegoro dan Jepara,” imbuhnya.
Ke-17 mahasiswa tersebut diberangkatkan secara serentak, Jumat (3/4/2020), pukul 08.00 di depan Asrama Mahasiswa ITS. Tim DutaMuda juga telah menyiapkan nasi kotak yang dapat dikonsumsi oleh mahasiswa saat perjalanan, sehingga tidak ada interaksi di rumah makan. “Kami juga mengarahkan mahasiswa untuk membawa surat pengantar kesehatan yang telah lolos validasi Medical Center ITS dan Ditmawa,” tutur Arief.
Ia menambahkan, animo mahasiswa yang mengikuti program ini dirasa sangat baik. Terbukti dari antusiasme dan effort Kepala Departemen, Tim Konsultasi Kemahasiswaan ITS, serta Kahima dalam menghimpun data.
Arief berharap program ini dapat memberikan stimulus untuk inisiasi program lain serta dapat menjadi inspirasi unit lain yang ingin berkontribusi untuk bangsa dan negara. “Semoga DutaMuda dapat memberikan kebermanfaatan bagi semua pihak yang terlibat,” pungkasnya. tri, hms
berita sebelumnya
berita selanjutnya