Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Indeks

Utang Luar Negeri Terus Naik, BI Pantau Ketat

Bank Indonesia (BI) mencatat  posisi ULN Indonesia pada akhir Januari 2020 tercatat sebesar 410,8 miliar dolar AS.

JAKARTA (global-news.co.id) – Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2020 tumbuh melambat. Posisi ULN Indonesia pada akhir Januari 2020 tercatat sebesar 410,8 miliar dolar AS.

ULN ini terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 207,8 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 203,0 miliar dolar AS. Demikian seperti dikutip keterangan resmi BI Jakarta, Senin (16/3/2020).

ULN Indonesia tersebut tumbuh 7,5% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,7% (yoy). Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh perlambatan ULN swasta.

ULN swasta tumbuh lebih rendah dari bulan sebelumnya. Pada Januari 2020, ULN swasta tumbuh 5,8% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,5% (yoy), dipengaruhi oleh perlambatan ULN lembaga keuangan.

Secara sektoral, ULN swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan & asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara (LGA), sektor pertambangan & penggalian, dan sektor industri pengolahan. Pangsa ULN pada keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 77,3%.

ULN pemerintah tumbuh sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah pada akhir Januari 2020 tercatat sebesar 204,9 miliar dolar  AS atau tumbuh 9,5% (yoy). Perkembangan ULN pemerintah didominasi oleh arus dana investor nonresiden di pasar Surat Berharga Nasional (SBN), termasuk dari penerbitan obligasi global dalam mata uang dolar AS dan Euro.

Dalam rangka menjaga agar struktur Utang Luar Negeri (ULN) tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian. ejo

baca juga :

Bantuan Sosial Tunai dari Kemensos di Surabaya Mulai Dicairkan

Redaksi Global News

Pemerintah Resmi Alihkan 75,51 % Saham Semen Baturaja ke SIG

Redaksi Global News

Wujudkan Rasio Elektrifikasi 100%, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Upayakan Listriki 13 Desa Tersisa

Titis Global News