JAKARTA (global-news.co.id) – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memiliki peluang besar mendapatkan mayoritas suara dari kursi parlemen dalam pemilihan umum yang digelar pada Kamis (12/12/2019) waktu setempat. Perkiraan itu dirilis oleh jajak pendapat tak lama berselang setelah pemungutan suara berakhir.
Jajak pendapat nasional menyatakan, Partai Konservatif diperkirakan akan mendapat 368 kursi. Jika perhitungan itu tepat, maka Johson dan partainya akan memperoleh sukses besar, sementara partai oposisi yang dipimpin Jeremy Corbyn harus menelan kekalahan terburuk dalam empat dekade belakangan.
Menanggapi hasil dan reaksi sejauh ini, Johnson menuliskan ucapan terima kasih atas dukungan yang ia terima di akun Twitter. “Terima kasih untuk semua orang di negara hebat kami yang telah memilih, yang bekerja sukarela, yang berdiri sebagai kandidat. Kita hidup dalam demokrasi terbesar di dunia,” kata Johnson.
Pemilu ketiga dalam lima tahun terakhir ini disebut sebagai yang paling krusial lantaran akan menentukan nasib negosiasi Brexit yang telah diperpanjang tiga kali.
Perdana Menteri Boris Johnson berharap bisa mempertahankan jabatan di tengah kebuntuannya membujuk parlemen agar mau setuju dengan proposal Brexit gagasannya.
Johnson dan Partai Konservatif membutuhkan sembilan kursi tambahan untuk bisa mendominasi parlemen. Dengan mendominasi parlemen, Johnson berharap mampu melanjutkan proses Brexit berdasarkan gagasannya, yakni setuju dengan kesepakatan (deal) yang diajukan atau tidak (no deal).
Selain itu, PM yang baru menjabat pada Juli lalu itu mengklaim bisa mengeluarkan Inggris dari Uni Eropa pada Januari mendatang, sesuai tenggat waktu yang diputuskan terakhir kali usai diperpanjang. zis, tim, ins