MALANG (global-news.co.id)-Para peternak kambing di Desa Tegalgondo, Karangploso, Kabupaten Malang, mulai dibikin was-was atas serangan hewan buas terhadap kambing-kambing milik warga. Bahkan dalam dua hari ini, jumlah kambing tewas terus bertambah menjadi 21 kambing.
Rabu (13/9/2017) pagi kemarin, 17 kambing milik warga setempat ditemukan mati secara misterius, sedangkan dua kambing mengalami luka serius akibat cakaran hewan buas. Belasan kambing yang mati tersebut kemudian dikubur untuk menghindari adanya penyakit menular.
Kambing-kambing mati dengan luka pada leher serta bagian perut itu juga menimpa kambing milik warga. Kamis (14/9/2017) pagi, empat kambing milik Mujiyat juga diserang hewan misterius dan tewas dengan ciri-ciri luka yang sama. Sedangkan tiga ekor kambing milik Mat Ali mengalami luka di leher dan kini dalam perawatan agar bisa diselamatkan.
Dua kandang milik Mujiyat serta Mat Ali jaraknya tak jauh dari kandang Ahmad Effendi, hewan ternaknya diserang pada hari pertama, Rabu (13/9/2017).
Mujiyat mengetahui hewan ternaknya mati menggenaskan, dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu Mujiyat mendatangi kandangnya dan menemukan dua ekor kambing sudah di luar kandang dalam keadaan mati.
Mujiyat bergegas masuk ke dalam kandang. Di sana dua ekor kambing lainnya juga bernasib sama. Ada luka robek di bagian leher serta perut. “Semua mati karena gigitan, sama persis seperti kemarin,” terang Mujiyat ditemui wartawan di lokasi, Kamis (14/9/2017).
Meski begitu, Mujiyat masih memiliki beberapa ekor kambing yang selamat dari serangan diduga hewan buas. Kondisi sama ditemukan Mat Ali, usai adzan subuh menemukan tiga ekor kambingnya terluka pada leher juga perut. Upaya memulihkan luka pada ternak Mat Ali tengah diupayakan, agar hewan tersebut bisa diselamatkan.
Kapolsek Karangploso Kompol Farid Fathoni menyatakan, ini merupakan kejadian kedua kalinya, kambing ternak warga ditemukan mati dengan luka pada leher serta perut. Seperti dugaan awal kejadian, penyebab kematian kambing dikarenakan serangan hewan buas.
“Nanti siang ada tim dari dinas peternakan daerah serta provinsi datang, mengecek langsung kondisi di lapangan. Untuk sementara diduga karena serangan hewan buas,” ujar Farid terpisah.
Farid menyebut, tidak ditemukan darah berceceran di sekitar kandang ternak para korban. Pihaknya mengimbau kepada warga meningkatkan kewaspadaan, agar serangan hewan buas bisa diantisipasi. “Kandang masih dalam keadaan rapi,” jelasnya.
Kejadian misterius ini juga mendapat perhatian Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang. “Berdasarkan hasil diagnosa di lapangan, kambing digigit hewan buas,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Sudjono, Kamis (14/9/2017).
Hewan buas, lanjut dia, diduga menyerupai anjing atau biasa dikenal dengan vampire dog. Anjing yang hanya menyukai atau menghisap darah hewan. “Kita duga jenisnya vampire dog, hewan buas mirip anjing yang hanya menghisap darah. Makanya semua daging ternak tidak dimakan,” beber Sudjono.
Dia menyebut, serangan hewan buas yang terjadi, hampir sama dengan peristiwa di Probolinggo beberapa waktu lalu. Hewan ternak warga ditemukan mati, diduga karena gigitan hewan buas. “Sama dengan Probolinggo kemarin, kambing mati karena gigitan hewan buas,” tegasnya.
Pihaknya berharap, Pemerintah Desa aktif menggerakkan warga untuk mengantisipasi serangan hewan buas. Kegiatan di malam, dimungkinkan bisa menggagalkan hewan buas kembali menyerang ternak warga. “Aparat desa harus aktif mengajak warga menangkal serangan terjadi kembali. Sementara hanya itu yang bisa dilakukan,” tandasnya. * dtk