SURABAYA (global-news.co.id)-Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur yang terbakar, Kamis (6/7/2017) pagi, sebelumnya sempat digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penggeledahan tersebut terkait adanya dugaan suap yang melibatkan Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur Mochammad Basuki, beberapa waktu lalu.
Pasalnya, Disperindag merupakan rekanan dari Komisi B yang membidangi urusan perekonomian. Apalagi, saat operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Basuki, tim penyidik KPK juga sempat mengamankan Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Dinas Peternakan, serta sejumlah staf komisi dan DPRD Jatim. Namun, Kadistan dan Kadisnak Jatim saat ini masih berstatus saksi.
Kebakaran hebat kantor Disperindag Jatim pun mulai menjadi perbincangan. Ada apa dengan terbakarnya kantor Disperindag Jatim? “Saya tahunya kebakaran kantor pukul 05.00 diberitahu sama teman-teman,” ujar Kepala Disperindag Jatim, M Ardi Prasetyawan, Kamis (6/7/2017).
Ia mengaku tak tahu penyebab utama kebakaran, pihaknya memperkirakan ada korsleting listrik di lantai dua. “Untuk sementara kantor yang terbakar kami pindah di gedung depan,” tuturnya.
Di tempat terpisah, Gubernur Jatim Soekarwo menegaskan, pelayanan ke masyarakat tetap berjalan dan seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas ditempatkan di gedung pengganti yang sudah disiapkan.
Pakde Karwo telah memerintahkan kepada Kepala Biro Umum Setdaprov Jatim Asyari dan Asisten III Sekdaprov Jatim Abdul Hamid untuk ke kantor Disperindag Jatim, sekaligus menyiapkan gedung untuk pegawai berkantor. “Lokasinya (gedung pengganti) ada di sekitar kantor Disperindag dan harapannya tak mengganggu kinerja maupun pelayanan,” tegasnya kepada wartawan.
Ketika ditanya terkait proses pemeriksaan KPK di Disperindag Jatim yang sedang berjalan, Pakde menegaskan tak ada hubungannya sama sekali meski banyak muncul persepsi tersebut. “Itukan hanya persepsi dan bukan fakta. Kalau urusan proses hukum berjalan kami serahkan sepenuhnya ke KPK, termasuk masalah dokumen yang diperlukan karena arsip database tetap ada,” tuturnya.
Pakde juga meminta Kadisperindag Jatim M Ardi Prasetyawan melaporkan ke polisi untuk menyelidiki peristiwa kebakaran di kantornya Disperindag pagi tadi. “Saya tadi pukul 05.00 WIB dihubungi Pak Ardi yang sedang dalam perjalanan ke kantornya, dan dilapori kalau kebakarannya sekitar pukul 03.30 WIB,” jelasnya.
Pakde meminta agar peristiwa ini ditangani polisi dan diketahui pasti penyebab kebakaran yang terjadi, termasuk melaporkan hasilnya. “Kalau sudah ada laporannya maka saya minta diteruskan ke saya. Sekarang Pak Ardi masih di kantornya untuk mengetahui informasi lebih lanjut,” imbuhnya. * nas, bej