PAMEKASAN (global-news.co.id)-Wakil Bupati Pamekasan Khalil Asyari menegaskan masalah yang masih ditemukan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan di Pamekasan adalah tidak meratanya penempatan guru. Masih banyak guru yang menumpuk di kawasan tertentu.
“Terus terang saat ini kan banyak guru yang dari kawasan selatan Pamekasan atau perkotaan yang enggan untuk ditempatkan di bagian utara atau pedalaman, sehingga di sana kualitasnya jelas akan lebih beda dibandingkan dengan di selatan atau perkotaan. Ini yang saya lihat selama ini, semoga saja nanti aka ada perubahan ke depan,” kata Khalil Asyari usai upacara Hardiknas, Selasa (2/5/2017).
Khalil mengungkapkan banyak guru yang enggan ditempatkan di kawasan utara karena kebanyakan guru berasal dari wilayah selatan Pamekasan baik di kota atau yang berasal dari kecamatan yang berada di kawasan Pamekasan selatan. Para guru itu memilih menempati sekolah yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya.
Terkait dengan pengusaan materi pendidikan, Khalil melihat ada kesamaan antara wilayah utara dan selatan. Artinya tidak mesti kalau dari sekolah kawasan utara lalu pinter bidang agama sekalipun di kawasan utara banyak yang berdekatan dengan pesantren. Begitu juga sebaliknya tidak berarti siswa SD atau SMP yang berasal dari kawasan selatan akan kering atau lemah dalam bidang agama.
Dalam upacara peringatan Hardiknas Khalil Asyari bertindak sebagai inspektur upacara menggantikan Bupati Achmad yang tengah melakukan ibadah umrah. Seperti biasa upacara Hardiknas dihadiri para pejabat di lingkungan pemkab, kantor dan instansi pemerintah terkait dan anggota Forum Pimpinah Daerah (Forpimda) Pamekasan.
Setelah upacara, Khalil bersama Forpimda Pamekasan menyerahkan penghargaan bagi para guru dan siswa berprestasi untuk tingkat SD dan SMP. Penyerahan dilakukan di depan Pendopo Ronggosukowati Pamekasan. Penyerahan hadiah dan penghargaan semacam ini rutin dilakukan tiap upacara Hardiknas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan Drs Moh Tarsun MSi membenarkan ada masalah dalam pemerataan penempatan guru di Pamekasan, namun hal itu secara berangsur angsur telah mengalami perbaikan. Setelah ada upaya serius dari pihak dinas pendidikan.
“Yang kita temukan saat ini kendala utama dalam upaya peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan adalah masalah kualitas guru dan kemampauan kepeminpinan kepala sekolah. Kalau soal pemerataan guru ada masalah namun sudah mulai berkurang karena terus ada upaya pemerataan dan perbaikan penempatannya, ” katanya. (mas/*)