JAKARTA (Global News)-Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melaporkan, total utang pemerintah pusat sampai dengan posisi Agustus 2016 telah menembus Rp 3.438,29 triliun.
Realisasi ini mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp 78,47 triliun dalam waktu sebulan dari posisi Juli sebesar Rp 3.359,82 triliun.
Adapun 10 negara pemasok utang bilateral Indonesia yang mencapai Rp 342,46 triliun per Agustus 2016, meliputi:
- Jepang : Rp 228,57 triliun
- Prancis : Rp 24,56 triliun
- Jerman : Rp 20,02 triliun
- Korsel : Rp 19,86 triliun
- China : Rp 12,07 triliun
- Amerika Serikat : Rp 9,64 triliun
- Australia : Rp 7,49 triliun
- Spanyol : Rp 3,63 triliun
- Rusia : Rp 3,49 triliun
- Inggris : Rp 2,33 triliun
- Negara lain : Rp 10,87 triliun
Sedangkan pinjaman multilateral senilai Rp 358,57 triliun oleh pemerintah Indonesia berasal dari 6 lembaga keuangan dunia, yakni :
- Bank Dunia : Rp 224,13 triliun
- Asian Development Bank (ADB) : Rp 122,51 triliun
- Islamic Development Bank (IDB) : Rp 9,23 triliun
- International Fund for Agricultural Development (IFAD) : Rp 2,19 triliun
- Bank Investasi Eropa (EIB) : Rp 0,33 triliun
- Nordick Investment Bank (NIB) : Rp 0,19 triliun
Utang yang berasal dari bank komersial senilai Rp 48,18 triliun, antara lain :
- Amerika Serikat (AS) : Rp 9,78 triliun
- Singapura : Rp 8,17 triliun
- Prancis : Rp 8,76 triliun
- Belanda : Rp 6,98 triliun
- Austria : Rp 5,18 triliun
- Rusia : Rp 4,69 triliun
- Inggris : Rp 0,85 triliun
- Jepang : Rp 0,70 triliun
- Taiwan : Rp 0,62 triliun
- Jerman : Rp 0,60 triliun
- Negara lain : Rp 1,85 triliun.