SOLO (Global News)-Kampung Batik Kauman yang berlokasi di jantung Kota Solo, tidak jauh dari Keraton Surakarta, mulai dibebaskan dari Pedagang Kaki Lima (PKL).
Sejumlah PKL, khususnya yang mangkal di Jalan Kalimosodo, Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, pekan kemarin, ditertibkan. Di ruas jalan menuju Masjid Agung tersebut, petugas Satpol PP merobohkan beberapa warung, karena dianggap mengganggu arus lalu lintas.
Tim penertiban PKL yang terdiri dari petugas Dinas Pengelola Pasar (DPP), Satpol PP dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, mengangkut peralatan PKL berupa gerobak, tenda dan warung tempat berdagang yang terbuat dari seng.
Para PKL tersebut disediakan lokasi pengganti berdagang di beberapa pasar, seperti Pasar Kliwon dan Pasar Pucangsawit.
“Relokasi di sepanjang Jalan Kalimosodo untuk mengembalikan fungsi jalan agar tidak mengganggu arus lalu lintas,” ujar Kepala DPP Solo, Subagiyo, di sela penertiban.
Dia mengatakan, Kampung Kauman yang merupakan kawasan sentra wisata batik banyak dikunjungi wisatawan. Warung-warung PKL di Jalan Kalimosodo sisi timur Kampung Kauman yang padat arus lalu lintasnya, menyebabkan lebar jalan yang empat meter berkurang sekitar 1,5 meter sehingga menjadi sempit.
PKL Kampung Kauman yang terkena penertiban tersebut, sebagian besar pedagang kuliner, seperti warung sate kambing, angkringan, bakmi ketoprak dan lain-lain. Para pemilik warung, selain warga Kota Solo sendiri ada yang berasal luar daerah.
Subagiyo menambahkan, setelah penataan PKL di Kampung Kauman, penertiban akan dilanjutkan terhadap PKL di sejumlah ruas jalan wilayah Kecamatan Pasar Kliwon, dengan prioritas di Jalan Hasyim Ashari. Mereka yang sudah lama menempati lokasi itu, rencananya akan direlokasi ke beberapa pasar. (tok suwarto)