
SURABAYA (Global-News.co.id) – Hari UlangTahun ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT ke-80 PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 digelar, Selasa (25/11/2025), di berbagai tempat. Pada umumnya di sekolah-sekolah bergema menghormati guru pada acara tersebut.
Seperti halnya yang terjadi di SD Islam DarutTaqwa, Jl. Dukuh Pakis, Surabaya. Selasa pagi tadi bawaan sejumlah siswa tampak lain dari hari-hari sebelumnya. Ada yang membawa bungkusan coklat, permen, alat tulis, hingga bucket.
“Hari ini kan peringatan Hari Guru. Aku ingin memberi hadiah pada guruku. Beliaulah yang dengan telaten mengajariku. Ini gak ada harganya. Ini hanya sebagai rasa hormat saja,” kata Shena, siswi Kelas II-C SD Islam DarutTaqwa itu.

Ditanya siapa yang menyuruh memberikan hadiah kepada guru. Tentang ini, Shena menjawab, “Bu guru tak pernah menyuruh Sheena bawa kado. Ini sebagai rasa penghormatan pada guruku pada Hari Guru saja.” Kata Sheena yang kali ini mengkado gurunya dengan jilbab manis..

Sementaraitu, Uzlifatul Laila, S.Pd., guru KelasI I SDI DarutTaqwa Surabaya mengatakan, pagi tadi siswa-siswi memberi taliasih kepada bapak ibu guru. Tak sedikit para guru yang terharu menerima taliasih dari anak didiknya.
“Kami terharu melihat anak-anak dengan penuh senyum mengucapka Selamat Hari Guru,” katanya.
Saat jam istirahat, perwakilan wali murid memberikan taliasihk epada seluruh guru dan karyawan di SDI Darut Taqwa. “Siang harinya bapak Ibu guru bertukar kado dan diiringi dengan doa bersama semoga para guru tetap semangat, istiqomah dan amanah dalam mengemban tugasnya,” kata Uzlifatul Laila
Drama
Sementara itu, suasana di Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK) Ar-Rasyid, Surabaya, juga memperingati Hari Guru. “Kami memperingati Hari Guru dengan drama. Temanya “Terima Kasih Guruku”. “Pada drama ini, semuanya pemainnya para anakdidik,” kata Bunda Nisa, salah seorang guru di KB-TK Ar-Rasyid.

Pada drama ini menceritakan bagaimana seorang menghadapi anak didiknya dengan berbagai karakter. Guru yang mengajar diperankan oleh murid dari sekolah kelompok ini. Lucu dan menggemaskan melihat tingkah anak-anakini. Bagaimana tidak, dari sebagai murid, selanjutnya memerankan sebagai guru,
Di tengah pembelajaran berlangsung, sejumlah anak berebut mainan.
“Sang guru” lalumelerainya dengan penuh kasih sayang. Namanya saja anak. Ya harus telaten,” kata Bunda Nisa.
Juga dilanjut dengan guru mengajar mengaji. Dimana yang berperan guru ngajinya juga dari siswa tersebut. Pak guru atau ustad menerangkan huruf-huruf Al-Quran. Juga cara mengaji. “Kadang kita tersenyum sendiri melihat tingkah anak-anakitu. Pada Hari Guru ini anak-anak tampak senang,” pungkas Bunda Nisa. (Erfandi Putra)

