SURABAYA (global-news.co.id) – Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur diprediksi diikuti tiga pasangan calon atau paslon.
Setelah PKB mengusung calon sendiri duet Luluk – Lukmanul, kini DPP PDI Perjuangan juga menjatuhkan pilihannya pada kader sendiri yakni Tri Rismaharini yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) untuk diusung sebagai calon Gubernur Jatim di Pilkada serentak November tahun 2024. Sedang untuk wakilnya, PDI Perjuangan menunjuk mantan Wali Kota Malang Sutiaji. Maka dipastikan Mensos Risma dan mantan Mensos yakni Khofifah Indar Parawansa akan bersaing di Pilgub Jatim tahun ini.
Dua perempuan ini akan berhadapan pula dengan calon PKB yang juga wanita yakni
Luluk Nur Hamidah yang berpasangan dengan Lukmanul Khakim. Luluk merupakan anggota DPR dari PKB. Dengan demikian, tiga perempuan tangguh, Khofifah, Risma, dan Luluk bertarung di Pilgub Jatim.
Dengan demikian pertarungan Pilgub Jatim akan sangat sengit sebab tiga calonnya punya basis massa yang kuat di Jatim.
Saat menjabat Wali Kota Surabaya, banyak prestasi sudah ditorehkan oleh Risma. Hingga pada akhinrya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan kepercayaan sebagai Mensos.
Demikian halnya dengan Khofifah memiliki basis masa Muslimat NU yang dikenal sangat loyal. Dua juga berpengalaman memimpin Jatim selama 5 tahun yang lalu sebagai gubernur. Khofifah juga menjabat Ketua PBNU sehingga punya massa NU yang juga menjadi pemilih PKB.
Untuk wakilnya, Sutiaji dan Emil Dardak juga berpengalaman menjadi Wali Kota Malang dan Bupati Trenggalek serta Wakil Gubernur. Jadi dua pasang kandidat ini tergolong berimbang. Tinggal bagamana memolesnya supaya pilihannya jatuh pada mereka untuk memenangkan Pilgub Jatim.
Dirilis dari detikjatim.com, Ketua DPP PDIP Said Abdullah, Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPD PDIP Jatim memastikan partainya bakal mengusung Mensos Tri Rismaharini sebagai calon gubernur di Pilgub Jatim 2024.
Atas kabar itu, bacawagub Jatim petahana Emil Elestianto Dardak sebelumnya sempat buka suara mengenai majunya Risma untuk menyaingi Khofifah. Emil menyatakan bahwa dirinya sebagai pendamping Khofifah yang berencana mendaftar ke KPU Jatim Kamis besok menghormati siapa pun sosok yang diusung oleh PDIP.
“Dari awal kan kami menyampaikan, kami menyambut baik siapa pun yang menjadi mitra memajukan demokrasi di Jawa Timur,” kata Emil saat ditemui di salah satu hotel di Surabaya, Selasa (27/8/2024) dikutip dari seru.co.id.
Emil mengaku senang dengan rencana PDIP mengusung Risma. Karena menurutnya itu berarti ada mitra dalam demokrasi untuk menyuguhkan visi misi terbaik bagi warga Jawa Timur.
“Kami menghormati dan tentunya mari kita suguhkan yang terbaik untuk warga Jawa Timur,” jelasnya. “Ya tentu kita harus, intinya sama, bagaimana kita semua mendapatkan restu dari masyarakat Jatim. Kita menyajikan, menyuguhkan, untuk kemudian dinilai masyarakat Jatim,” kata Emil.
Di Jawa Timur, jumlah daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pilgub Jatim 2024 ada 31.335.944 berdasarkan data KPU Jatim. Dengan rincian pemilih laki-laki 15.440.932, dan pemilih perempuan sebanyak 15.895.012.
Jika mengacu aturan MK terbaru soal Pilkada Serentak untuk provinsi dengan jumlah DPT lebih dari 12 juta jiwa, parpol atau gabungan parpol hanya butuh 6,5% suara sah untuk tingkat DPRD provinsi. Ketentuan ini tentu berlaku untuk Provinsi Jawa Timur.
Data KPU Jatim untuk Pileg DPRD Jatim 2024 lalu, total suara sah sebesar 22.866.147. Maka 6,5% dari suara sah itu sejumlah 1.486.296 suara. Sehingga PDIP dan PKB yang menurut aturan sebelumnya harus berkoalisi, kini bisa mengusung calon sendiri di Pilgub Jatim. (wis)