Global-News.co.id
Sport Utama

Puluhan Sasana Eks Koordinator Jabodetabek Konsolidasi di Bandung

Shane menunjukkan Hak Paten Gerakan Ling Tien Kung.

BANDUNG (global-news.co.id) – Sebanyak 53 utusan dari sasana di bawah eks Koordinator otonom Jabodetabek melakukan konsolidasi bersama MPET2 (organisasi yang menaungi Ling Tien Kung) menyikapi perkembangan Ling Tien Kung akhir-akhir ini. Para utusan sasana yang berjumlah 53 tersebut meminta arahan dari MPET2, sehingga tidak menimbulkan keraguan dalam melaksanakan roda-roda di kegiatan sasana.

Acara berlangsung, Minggu (25/8/2024) siang hingga sore di Hotel Horison Bandung yang dihadiri oleh Ketua Pembina MPET2 Shane Feldo Fuyi Widjaja, Ketua MPET2 Brigjen Pol (Pur) Drs. Edy Prawoto SH.,MHum, Ie Me Kepala Teknik Ling Tien Kung, Erfandi Putra Humas dan Media serta Mbak Agnes dari kesekretariatan tersebut berjalan cukup hangat. Berbagai pertanyaan dilontarkan oleh sejumlah peserta.

Shane menunjukkan Hak Paten Gerakan Ling Tien Kung.
Sejumlah peserta rapat konsolidasi sedang berpose bersama dengan MPET2.

Secara umum peserta menanyakan bagaimana sikap MPET2 dengan munculnya wadah baru di luar MPET2 tapi mengajarkan ilmu Ling Tien Kung. Juga bagaimana sasana menyikapi adanya peserta yang masih abu-abu.

Tentang ini semua, Edy mengatakan, di Ling Tien Kung itu sasana berada di garis depan. Karena itu, sasana inilah nantinya yang “menghadapinya” bila ada persoalan. Hanya, semua tindakan atau kebijakan yang diambil sesuai dengan aturan yang ada dan arahan dari MPET2.

Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwasannya Ling Tien Kung harus bersikap menghadapi anggota yang masih “abu-abu”. Hari ini latihan di sasana Ling Tien Kung di bawah MPET2, besok latihan di “sebelah”.

Kalau terjadi seperti ini, maka sasana harus memberikan pilihan kepada anggota yang masih “abu-abu” tersebut. Kalau memilih di bawah naungan MPET2 ya berlatihlah di sasana. Kalau berlatih di kelompok “sebelah”, silahkan. Intinya harus memilih ikut Ling Tien Kung MPET2 atau kelompok “sebelah”.

“Ini sesuai perintah Lao Shi. Lao Shi yang mana di berbagai kesempatan mengatakan, kalau tak suka Ling Tien Kung silahkan di luar. Ini kan jelas. Jangan sampai terjadi berlatih di sini, juga berlatih di sana. Silahkan memilih. Kami tak ada masalah. Terpenting ada kejelasan,” kata Edy.

Hal itu dibenarkan oleh Ie Me. “Kalau berlatih di sana-sini dikhawatirkan ada campur aduk gerakan, sehingga mengganggu kemurnian Ling Tien Kung. Ini yang dikhawatirkan Lao Shi,” kata Ie Me.

Ie Me mengatakan, berlatihlah dengan baik di masing-masing sasana sesuai yang diajarkan Lao Shi. Ling Tien Kung yang asli itu, Ling Tien Kung yang berseragam putih biru. Itu (seragam) diciptakan oleh Lao Shi sendiri. Seragam itu tidak sembarangan. Semua ada maknanya.

Soal pertanyaan sikap MPET2, Shane mengatakan, kalau soal hukum tidak harus semua diketahui anggota. MPET2, khususnya keluarga sudah menyiapkan pagar-pagar untuk Ling Tien Kung.

Soal hak paten dan hak cipta sudah kami patenkan dan hak cipta Terakhir pihaknya sudah mematenkan termasuk hak cipta “gerakan” Ling Tien Kung yang sudah selesai sepuluh hari lalu.

” Jadi, teman-teman konsentrasi pada pengembangan. Kalau sesuatu yang perlu dipertanyakan silahkan konsultasi dengan MPET2. Kalau kita menjalankan perintah Lao SHI, saya kira kita di lapangan lancar – lancar saja,” kata Shane

Seperti kita ketahui, anggota Ling Tien Kung silahkan memilih sesuai hatinya. “Kalau saya memilih yang asli saja. Kalau kw-kw susah juga jadinya. Kalau asli itu, kan sudah tenang di hati,’ kata Emmy Putong, dari Sasana Chandra Indah, Pondok Gede, Jakarta.

Dalam acara tersebut sasana yang hadir dari Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok hingga Jakarta Pusat. Hadir juga sasana dari Subang. (Erfandi Putra)

baca juga :

24 Karyawan Rawon Nguling Tunggu Hasil Swab Pasca Pemilik dan Puteranya Meninggal Terpapar COVID-19

Redaksi Global News

Shin Respon Positif Ketertarikan Klub Luar Negeri pada Pemainnya

Redaksi Global News

Dorong Ketahanan Pangan, Walikota Blitar Santoso Serahkan Bantuan Alsintan

Redaksi Global News