SURABAYA (global-news.co.id) – Pelatih Persebaya Aji Santoso kecewa kepemimpinan wasit Musthofa Umarella. Itu terkait laga versus Persela yang berakhir seri 1-1, Kamis (21/10) malam dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jogjakarta.
Dalam laga tersebut, kepemimpinan wasit menjadi sorotan. Insiden kontroversial tercipta pada menit ke-35. Saat itu, pemain Persebaya Wilkson melakukan eksekusi tendangan bebas yang mengarah ke gawang Persela. Bola sempat ditangkap Dwi Kuswanto, namun terlepas dan tayangan ulang menunjukkan bola sudah masuk ke gawang sebelum ditangkap lagi.
Wasit Musthofa Umarella tidak mensahkan gol tersebut dan tetap menyatakan laga berlanjut di tengah protes para pemain. Dalam situasi ini, Persela dengan cepat melakukan serangan balik ke pertahanan Persebaya. Hal ini tentu membuat kecewa bagi tim Bajul Ijo.
Pemain Persebaya, Mohammad Syaifudin berharap kepemimpinan wasit bisa lebih baik dan lebih adil. “Saya berharap kepemimpinan wasit lebih adil dan ini juga demi kebaikan bersama. Seharusnya tim kami bisa menang, namun dengan kejadian ini skor menjadi imbang,” ujar pemain asal Surabaya usai konferensi pers.
Pelatih Persebaya Aji Santoso juga mengungkapkan rasa kekecewaannya kepada wasit. Aji menegaskan, sudah saatnya di negara besar seperti Indonesia menggunakan VAR, contoh Thailand dan negara berkembang lainnya.
Bahkan Aji juga mengatakan entah kejadian ini disengaja atau tidak. Karena seharusnya hakim garis sudah tahu bagaimana wasit melakukan upaya itu. Aji tak mengerti apakah kejadian ini ada unsur lain.
“Indonesia sudah waktunya pakai VAR supaya tim tidak dirugikan. Pada intinya saya tidak mempermasalahkan hasil. Tapi kalah atau menang dengan baik bukan kalah dengan kecurangan. Saya tidak tahu kejadian tadi disengaja atau tidak. Menurut saya ini adalah kejadian fatal, kompetisi di Indonesia ini sudah menghabiskan dana banyak sudah seharusnya ada VAR,” kata Aji. (ins, lib)