PAMEKASAN (global-news.co.id) – Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menegaskan Pamekasan akan menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan MTQ ke XXIX tahun 2021. Pihaknya ingin menunjukkan kepada peserta dari beberapa daerah tentang kesiapan secara menyeluruh. Termasuk di dalamnya pengaturan sentra PKL serta pasar yang bersih dan nyaman untuk berbelanja.
“Mudah mudahan MTQ tahun 2021 ini bisa terlaksana di kabupaten Pamekasan ini, mudah mudahan tidak dilaksanakan secara virtual. Maksud saya, diantara yang harus kita persiapkan dan kita tunjukkan kepada para peserta adalah sentra PKL ini kita tunjukkan kepada maysarakat,” ujarnya.
Keberadaan sentra PKL yang rapi indah tertata akan menjadi daya tarik bagi peserta MTQ yang juga bertujuan menjadi wisatawan ke Pamekasan. Karena itu penataan PKL harus benar benar indah dan rapi, sehingga membuat para wisatawan religi itu akan senang berbelanja di Pamekasan.
Dia meminta OPD terkait untuk segera merampungkan pembangunan sentra PKL yang berlokasi di Jalan Kesehatan.
Permintaan Bupati disampaikan saat pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat administrator di lingkungan Pemkab Pamekasan, Selasa (10/8/2021) lalu.
“Saya memohon ada beberapa target yang ingin kita capai, pembangunan sentra PKL yang dirancang mulai tahun 2020. Pamekasan akan menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan MTQ ke XXIX tahun2021. Kita ingin menunjukkan kepada peserta dari beberapa daerah tentang keberadaan sentra PKL serta pasar yang bersih dan nyaman untuk berbelanja,” katanya.
Dia mewanti wanti kepada para pejabat dan ASN secara umum untuk bekerja maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi, segala kebutuhan hidup ASN sudah ditanggung oleh negara.
Ia mempersilakan kepada para pejabat dan ASN yang ingin mendiskusikan tentang kemajuan Pamekasan. Karena system kepemimpinan yang tidak berjarak dengan siapapun akan membuat segera persoalan dapat terselesaikan dengan baik.
“Karena bagi saya jabatan bukan segala galanya, tetapi sebagai alat pengabdian perjuangan, untuk membawa kabupaten ini berdaya saing dengan kabupaten maju lain di Indonesia. Yang mau bekerja sungguh-sungguh ayo kita diskusi bareng. Saya ini bupati swasta, enggak usah terlalu negeri,” ujarnya.
Dia juga berharap agar pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan dapat menyadari tentang pentingnya waktu dalam segala program yang dirancang. Tentu, pejabat yang sengaja memperlambat realisasi program merupakan bentuk pengkhianatan kepada pemimpinnya, serta kepada bangsa dan negara.
“Para Kabid ini harus taat kepada kepala dinas, karena ketidaktaatan kepada pimpinan adalah bentuk pengkhianatan, misalnya untuk rencana sentra PKL tuntas tahun ini. Tapi lemot, itu bagian dari pengkhianatan, karena menghambat kinerja,” tegasnya. (mas)